Jumat, 09 Mei 2025

Biskuit Bantuan Korban Banjir Bawa Petaka, Belasan Anak di Kabupaten Kupang Keracunan 

Imanuel Lodja - Kamis, 05 Januari 2023 23:19 WIB
Biskuit Bantuan Korban Banjir Bawa Petaka, Belasan Anak di Kabupaten Kupang Keracunan 

digtara.com – Belasan anak berusia 3-10 tahun di Desa Pariti, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), dilaporkan mencret usai makan biskuit sumbangan.

Baca Juga:

Biskuit tersebut diduga kadaluwarsa dan diketahui diberikan oleh satu anggota DPRD Kabupaten Kupang.

Kepala Dusun 04, Desa Pariti Heri Manu saat dihubungi dari Kupang mengaku, belasan anak itu mengalami gejala sakit perut, mual-mual hingga mencret, usai mengonsumsi biskuit yang diterima pada 26 Desember lalu.

“Iya betul, anak-anak mulai sakit sekitar tanggal 30 Desember lalu, bantuan biskuit dari bapak dewan,” katanya, Kamis (5/1/2023).

Baca: NTT Masih Zona Hijau PMK, ini Cara Pengawasan oleh Balai Karantina Pertanian Kupang

Menurut nya, kejadian itu dilaporkan oleh orang tua dari anak-anak yang mengalami perut sakit, mual hingga mencret.

“Mereka punya orang tua datang lapor dan mengeluh perut sakit, mual sampe mencret,” ujarnya.

Kejadian itu kemudian mereka laporkan kepada kepala desa, camat serta tenaga kesehatan untuk melakukan pemeriksaan medis terhadap anak-anak yang mengalami dugaan keracunan tersebut.

Sumbangan itu diberikan untuk dua dusun, yakni dusun 01 dan 04.

“Informasi tersebut langsung dilaporkan ke kepala desa dan camat Sulamu, sehingga sekretaris camat langsung turun bersama tenaga medis untuk memeriksa dan memberikan obat-obatan. Saat ini ada yang sudah sembuh,” ujar Heri Manu.

Kapolsek Sulamu Ipda Defri Wee, SH yang dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut namun masih sementara melakukan pemeriksaan di lokasi.

“Kami sementara di lokasi untuk cek, nanti malam ini kami informasikan perkembangannya,” katanya singkat.

Minta maaf

Anggota DPRD Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Yohanis Mase meminta maaf kepada masyarakat Dusun 04 dan 01 Desa Pariti, Kecamatan Sulamu, karena telah memberikan sejumlah dus biskuit yang telah lewat dari masa kadaluwarsa.

Saat dihubungi, Yohanis Mase mengakui bahwa bantuan berupa makanan tambahan atau biskuit untuk balita itu merupakan pemberiannya, pasca wilayah itu diterjang banjir pada 25 Desember 2022 lalu.

“Saya sudah sampaikan permohonan maaf kepada masyarakat disana karena saya tidak sengaja. Waktu itu kan ambilnya secara buru-buru, makanya ada tercecer dan sudah tidak dicek lagi masa kadaluwarsa di dus,” jelasnya, Kamis (5/1/2023) malam.

Menurutnya, bantuan berupa biskuit itu disumbangkan kepada ibu hamil dan balita.

Biskuit bagi ibu hamil masa kadaluwarsa 2023, saat diangkat sudah tidak diperhatikan lagi masa belakunya.

“Tadi sudah diselesaikan disana dan biskuit yang sebabkan anak-anak diare itu sudah ditarik kembali. Waktu itu sekitar lima dus yang tercecer, bagaimana pun saya harus minta maaf,” ungkap Yohanis Mase.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News

Biskuit Bantuan Korban Banjir Bawa Petaka, Belasan Anak di Kabupaten Kupang Keracunan

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
NTT
Berita Terkait
Pemprov NTT-ICRAF Indonesia Gelar Konsultasi Publik GGP

Pemprov NTT-ICRAF Indonesia Gelar Konsultasi Publik GGP

Kejati NTT Kembalikan (Lagi) Berkas Mantan Kapolres Ngada

Kejati NTT Kembalikan (Lagi) Berkas Mantan Kapolres Ngada

Petani di Rote Ndao-NTT Ditemukan Meninggal dalam Kamar Dengan Luka Sayatan di Kaki

Petani di Rote Ndao-NTT Ditemukan Meninggal dalam Kamar Dengan Luka Sayatan di Kaki

Bejat! Pria di Kupang-NTT Cabuli Lima Keponakannya

Bejat! Pria di Kupang-NTT Cabuli Lima Keponakannya

Pria di Flores Timur-NTT Ditangkap Polisi Karena Bawa Narkoba dari Kalimantan

Pria di Flores Timur-NTT Ditangkap Polisi Karena Bawa Narkoba dari Kalimantan

Terseret Banjir, Warga Takari-Kupang dan Petugas Koperasi Ditemukan Meninggal Dunia

Terseret Banjir, Warga Takari-Kupang dan Petugas Koperasi Ditemukan Meninggal Dunia

Komentar
Berita Terbaru