Soal Danau Toba Syariah, Itu adalah Hoaks dan Fitnah Kata Gubsu
Digtara.com | MEDAN – Terkait polemik wacana wisata syariah diterapkan di Danau Toba diluruskan oleh Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi menegaskan tidak pernah mengatakan akan menerapkan wisata halal atau wisata syariah di Danau Toba.
Baca Juga:
Dia mengatakan informasi yang beredar itu adalah hoaks dan fitnah. Selaku Gubernur, Edy sangat menyadari, masyarakat Sumut beragam, ada kabupaten/kota yang masyarakatnya mayoritas Muslim, ada pula yang mayoritas Nasrani, sehingga tidak mungkin dirinya melontarkan hal seperti itu.
“Apa pernah Anda dengar saya bilang mau membuat Danau Toba syariah?†ucap Edy.
Dia menegaskan ada kesalahpahaman informasi atas apa yang disampaikannya kepada wartawan. Edy menjelaskan, usai kunjungan Presiden Jokowi ke Danau Toba beberapa waktu lalu, ia ditanya wartawan mengenai apa tindakannya sebagai Gubernur terkait Danau Toba sebagai wisata unggulan.
Dia menerangkan ada dua hal utama yang perlu diperhatikan mengenai wisata Danau Toba. Pertama, mengenai wisatawan mana yang paling banyak datang ke Danau Toba. Dicontohkanya, jika wisatawan Malaysia yang paling banyak datang, segala keperluannya harus dipersiapkan.
Hal itu tentu saja perlu disesuaikan dengan kebiasaan dan kebudayaan wisatawan yang datang. Sehingga wisatawan bisa nyaman dan akan kembali lagi ke Danau Toba. Begitu pula dengan bangsa lain yang datang. Kedua, mengenai infrastuktur. Menurutnya infrasturktur sebagai konsep pariwisata haruslah disiapkan juga.
“Harus siap infrastruktur akomodasi yang representatif,” kata Edy, sembari menegaskan kembali dirinya tidak pernah menyampaikan tentang rencana menerapkan wisata halal di Danau Toba.
Edy berharap kepada semua pihak agar polemik ini segera berakhir. Jika terus berlanjut, dikhawatirkan akan berpotensi menimbulkan perpecahan di kalangan masyarakat Sumut. Masyarakat diingatkan untuk tidak percaya dengan fitnah dan hasutan.
“Jangan pernah percaya dengan hasutan dan fitnah,” tambahnya.