Multaqo Ulama di Medan Putuskan Dukung Keputusan KPU Terkait Hasil Pemilu 2019

digtara.com | MEDAN – Ratusan santri, dai dan juga pimpinan pondok pesantren di Sumatera Utara, memutuskan untuk mendukung kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan keputusan KPU terkait pemilu 2019.
Baca Juga:
Keputusan menjadi satu dari dari sembilam rekomendasi yang dikeluarkan para santri, dai dan pimpinan pondok pesantren, usai melaksanakan pertemuan (Multaqo) Ulama di Emerald Hotel, Jalan Yos Sudarso, Kota Medan, Sabtu (11/5/2019).
“Mendukung kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan keputusan KPU terkait pemilu 2019,”sebut Muhammad Ali Yunus Pohan, saat membacakan hasil rekomendasi Multaqo Ulama.
Para peserta Multaqo Ulama di Medan, sadar betul ada sejumlah persoalan yang terjadi pada pemilu yang lalu. Namun mereka meminta setiap persoalan diselesaikan sesuai dengan mekanisme hokum yang berlaku.
“Mengharapkan kepada politisi yang keberatan dengan hasil pemilu 2019 agar menyampaikannya sesuai dengan aturan hukum yang berlaku dan mengikuti proses hukum dengan tertib,”sebut Muhammad Ali lagi.
Peserta Multaqo Ulama juga menolak politisasi dan penyalahgunaan dari ijtima ulama untuk kepentingan politik praktis yang dapat memecah belah ukhuwah islamiah dan persatuan bangsa serta membangun upaya-upaya inkonstitusional terhadap ideologi Pancasila dan UUD 1945.
“Kami mengajak para alim ulama yang tidak arif bijaksana dan tidak menggunakan Qur’an dan sunah sebagai sumber cara berfikir dan berbicara serta tidak Rasulullah SAW sebagai suri tauladan utama untuk kembali kejalan yang benar untuk bersama-sama untuk membangun bangsa,”tukasnya.
“Negara ini warisan para ulama dan pejuang nasionalis dimasa perebutan kemerdekaan. Oleh karena itu ulama harus menjadi garda terdepan untuk menjaga keutuhan bangsa dan NKRI serta melawan siapapun yang memecah belah umat dan mempelopori makar,”tandasnya.
Multaqo Ulama ini sendiri diinisiasi oleh Forum Pesantren dan Dai Bersatu Sumatera Utara (Forpemda) dalam rangka mempererat peran serta ulama dalam mempersatukan umat, di tengah kondisi keterbelahan akibat kontestasi politik nasional belakangan hari ini.
Ketua Forpemda, Rudi Suntari mengatakan, saat ini suhu politik kian memanas dan membuat umat terbelahnya pada dua kubu. Untuk itu perlu ada juru damai ditengah situasi tersebut, yakni ulama.
“Seharusnya ulama itu bisa menjadi juru damai dalam situasi pasca pemilu ini, bukan menjadi pemain. Untuk itu lah kita bertemu hari ini,” tegas Rudi.
[AS]

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur
