Senin, 13 Mei 2024

Breaking News! Harga Tes PCR Mahal, Jokowi Minta Diturunkan Rp 450 Ribu-Rp 550 Ribu

- Minggu, 15 Agustus 2021 06:59 WIB
Breaking News! Harga Tes PCR Mahal, Jokowi Minta Diturunkan Rp 450 Ribu-Rp 550 Ribu

digtara.com – Kehebohan soal mahalnya harga tes PSC Covid-19 di Indonesia langsung direspon Presiden Jokowi. Ia pun meminta harga tes PCR diturunkan.

Baca Juga:

Saat ini masyarakat yang ingin melakukan tes PCR mandiri dikenakan tarif Rp 900 ribu. Hasilnya pun tidak cepat keluar.

“Saya minta agar biaya tes PCR Pada kisaran Rp 450 ribu hingga Rp 550 ribu,” kata Jokowi melansir suara.com – jaringan digtara.com, Minggu (15/8/2021) siang.

Karena itu, Presiden Jokowi mengaku sudah berbicara dengan Menteri Kesehatan RI, agar harga tes PCR di Indonesia diturunkan.

“Salah satu cara untuk memperbanyak testing adalah dengan menurunkan harga tes PCR,” kata Jokowi.

Selain itu, tes PCR harus diketahui hasilnya dalam waktu 1 x 24 jam. “Kita butuh kecepatan,” tegas Jokowi.

Tahun lalu, harga tes PCR COVID-19 di seluruh rumah sakit di Indonesia dipatok maksimal Rp 900 ribu. Ini dikeluarkan resmi oleh Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Harga batas atas biaya pemeriksaan PCR tersebut hanya diperuntukkan bagi masyarakat yang akan melakukan tes secara mandiri.

Harga tersebut tidak berlaku bagi upaya pemeriksaan tes PCR yang dilakukan oleh pemerintah untuk kepentingan pelacakan kontak erat pasien COVID-19 dalam rangka pencegahan dan penanganan virus corona.

Direktorat Jenderal Pelayanan Masyarakat Kemenkes menetapkan batasan harga rapid antigen tertinggi sebesar Rp 250 ribu untuk Pulau Jawa dan Rp 275 untuk luar Jawa. Sementara itu, harga tes RT-PCR tertinggi sebesar Rp 900 ribu.

Belakangan harga ini disebut sangat mahal. Jika dibandingkan dengan biaya tes PCR di beberapa negara lain. India misalnya, mematok harga tes PCR di kisaran Rp 100 ribu.

Menurut HMI Lhokseumawe, harga itu tidak masuk akal untuk kondisi rakyat kebanyakan.

“Tes antigen Rp 250 ribu dan tes PCR Rp 900 ribu itu melangit dan tidak manusiawi. Pemerintah harusnya peka dalam kondisi pendapatan masyarakat sedang kronis. Jika mereka ada keperluan mau ke luar kota yang mendesak diwajibkan tes antigen atau PCR, namun harga tes nya sangat melangit, bahkan lebih mahal daripada ongkos bepergian. Ini sangat tidak rasional menurut kami,” kata Ketua Umum/Formatur HMI Cabang Lhokseumawe-Aceh Utara, Muhammad Fadli, dalam siaran persnya, Jumat (13/8/2021).

Suara serupa juga mengalir dari Wakil Ketua Komisi IX DPR Fraksi PKB Nihayatul Wafiroh.

Nihayatul menduga mahalnya harga tes PCR di Indonesia karena alat-alat tes PCR diimpor dari luar negeri. Menurutnya, Indonesia perlu memasifkan dalam memproduksi alat tes PCR sendiri.

“Kita bisa memberdayakan produk dalam negeri sesuai perintah Pak Jokowi kita juga menekan anggaran yang ada sehingga PCR bisa terjangkau, kita tahu masyarakat sangat keberatan,” tegas Nihayatul melansir detikcom.

“Cari alternatif lain agar harga PCR tidak mahal, ganti dengan produk dalam negeri sehingga biaya bisa ditekan,” lanjutnya.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
:
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru