Selasa, 02 September 2025

Cerita Pilu Tukang Becak Motor di Medan, Kadang Pulang Tak Bawa Uang

Redaksi - Minggu, 18 Juli 2021 05:02 WIB
Cerita Pilu Tukang Becak Motor di Medan, Kadang Pulang Tak Bawa Uang

digtara.com – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM ) darurat di Kota Medan, berdampak menurunnya pendapatan masyarakat, salah satunya pada tukang becak motor atau betor. Sebelum PPKM saja sudah sulit, kini kian terjepit.

Baca Juga:

Contohnya Arman (54), yang sudah menjadi tukang becak sekira 20 tahun. Belakangan, ia kerap mangkal di di seputaran Lapangan Merdeka Medan.

Ia bercerita bahwa sebelum PPKM pun ia bersama kawan-kawannya yang berprofesi sebagai tukang becak sudah mengalami kesulitan ekonomi.

“Sebenarnya becak peminatnya sudah berkurang sejak ada aplikasi antar jemput online, tapi lebih sulit lagi sejak adanya dulu PSBB dan sekarang PPKM ini,” tuturnya sambil menawari para penumpang kereta api yang telah keluar dari stasiun siang, Minggu (18/7) siang.

Selama PPKM, bisa mendapatkan 3 penumpang saja sudah luar biasa.

“Sehari juga kadang mungkin dapat mungkin enggak dek. Hari kerja udah dapat 3 penumpang aja sudah syukur banget,” ucapnya.

Bapak 4 anak ini menyatakan, biasanya yang paling mereka harapkan mendapat rejeki banyak pada saat akhir pekan atau hari libur.

“Kami biasanya sebelum PPKM hari Minggu seperti ini bisa dapat 7 sampai 8 penumpang. Ini udah siang saya baru dapat satu, ada kawan saya belum dapat sama sekali penumpang,” keluhnya.

Paling Banyak Rp20 Ribu Sehari

Sambil bercerita, ia juga mengeluhkan sepinya penumpang kereta api membuat dirinya bersama tukang becak lainnya mengalami penurunan pendapatan secara drastis.

“Kami biasanya nunggu penumpang di stasiun karena udah pasti di sini masih ada aja yang mau naik becak dan ngantarnya juga seputar Kota Medan jadi gak terlalu mikirin minyak. Tapi selama PPKM udah ga bisa berkata-kata lagi bapak,” kesalnya.

Selama beberapa hari PPKM diakuinya dirinya hanya mendapat paling banyak Rp 20 ribu dalam sehari.

“Sehari itu paling banyak Rp 20 ribu kemarin hari ketiga PPKM sama sekali ga dapat penumpang jadi gak ada pemasukan. Hari itu saya datang jam 7 pagi di stasiun dan keliling Kota barangkali ada yang mau naik becak tapi sampai jam 10 malam saya gak dapat penumpang jadi malam itu saya pulang gak bawa uang,” ceritanya dengan tatapan mata yang kosong.

Diakuinya seluruh becak pun hampir merasakan hal yang serupa seperti dirinya, akan tetapi baginya rejeki sudah ada tuhan yang mengatur.

“Semuanya memang lagi sulit, apalagi kami para tukang becak udahlah penumpang sedikit ditambah sekali dapat penumpang malah harga becaknya ditawar. Tapi gapapa semuanya harus dijalani dengan ikhlas karena rejeki semua sudah diatur sama yang menciptakan,” ucapnya.

Tidak Pernah Dapat Bantuan Pemerintah

Meski mengalami kesulitan ekonomi bapak yang tinggal di Jalan Dokter Mansyur ini masih mampu mengucap syukur karena sang istri maupun sang anak tidak pernah mengeluhkan apapun kepadanya.

“Anak saya 4 dua masih sekolah, dua lagi sudah kerja jadi tukang becak. Jadi becak ini bukan milik kami tp kami diberi amanah untuk menjalankan becak ini dengan upah bagi hasil. Tapi alhamdulillah selama PPKM pemiliknya tidak meminta untuk bagi upah hasil dan lebih bersyukur lagi karena istri dan anak saya tidak menuntut apapun disaat masa sulit seperti ini,” ujarnya sambil tersenyum.

Untuk progam bantuan dari pemerintah, diakui Arman bahwa dirinya tidak pernah mendapat bantuan selama masa pandemi Covid-19.

” Kalau bantuan pemerintah dari pertama adanya virus Covid-19 Kami tidak dapat bantuan. Tetapi kalau bantuan dari masyarakat yang masih mau berbagi Alhamdulillah masih ada dapat,” ucapnya.

Saat dimintai apa harapannya kepada pemerintah, Arman hanya meminta untuk tidak mempersulit masyarakat dalam mencari nafkah.

“Sudahilah PPKM ini karena mempersulit masyarakat seperti kami yang tiap hari bekerja keras hanya untuk memikirkan besok kami makan apa. Sementara mungkin sebagian orang yang diberi rejeki ini suatu momentum yang menyenangkan tapi bagi kami ini mematikan kami secara pelan-pelan,” tukasnya. (mag-01-nisa)

Saksikan video-video terbaru hanya di Channel Youtube TVDigtara. Jangan lupa, like comment and Subscribe.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru