Ini Dia Saingan Baru Starlink! Internet Laser Diklaim 100 Kali Lebih Cepat Milik Alphabet

digtara.com -Persaingan teknologi internet cepat kembali memanas. Kali ini, perhatian publik tertuju pada Taara, teknologi transfer data berbasis laser milik Alphabet (induk perusahaan Google), yang disebut-sebut mampu menyaingi — bahkan melampaui — kecepatan Starlink, layanan internetsatelit besutan Elon Musk.
Baca Juga:
Apa Itu Taara?
Taara adalah inovasi dari divisi X Alphabet yang kini telah menjadi perusahaan mandiri.
Teknologi ini memanfaatkan gelombang cahaya (laser) untuk mentransfer data, bukan melalui kabel atau sinyal radio seperti pada umumnya.
Alat pemancarnya — disebut Lightbridge — berukuran kecil, hanya sekelas lampu lalu lintas, dan dapat dipasang di menara, atap gedung, hingga pohon tinggi.
Dalam beberapa uji coba, Taara telah mencapai kecepatan hingga 20 Gbps dengan uptime 99,99%, seperti dalam proyek uji lintas Sungai Kongo. Teknologi ini sudah digunakan di lebih dari 12 negara, termasuk di acara besar seperti Festival Coachella.
Taara vs Starlink: Adu Teknologi dan Efisiensi
Berikut beberapa perbandingan utama antara Taara dan Starlink:
1. Kecepatan dan Latensi
- Taara mampu mengirim data 10 hingga 100 kali lebih cepat dibanding Starlink.
- Karena sinyal laser berjalan langsung di udara tanpa satelit perantara, latensi sangat rendah.
- Starlink, meski stabil, rata-rata hanya mencapai ratusan Mbps dan masih bergantung pada posisi satelit di orbit.
2. Infrastruktur dan Biaya
- Instalasi Taara tidak memerlukan peluncuran satelit, hanya pemasangan alat di dua titik darat.
- Proses pemasangan bisa selesai dalam beberapa jam, dengan biaya jauh lebih murah dibanding membangun jaringan fiber atau meluncurkan satelit.
- Starlink membutuhkan peluncuran satelit berkala, pemasangan antena, dan perangkat pengguna di lokasi terpencil.
3. Cakupan Layanan
- Starlink unggul dalam jangkauan global, cocok untuk daerah terpencil, laut, bahkan udara.
- Taara lebih ideal untuk jaringan lokal antar wilayah, kota, atau pulau yang terpisah secara geografis namun berdekatan — seperti skenario last-mile atau penghubung ISP.
4. Ketahanan Gangguan
- Taara bebas gangguan sinyal radio karena tidak memakai spektrum frekuensi.
- Sistem pelacak otomatis membuat sinar laser tetap sejajar meski kondisi sekitar berubah.
- Starlink masih rentan terhadap cuaca buruk, yang dapat mengganggu koneksi satelit.

Starlink Kembali Jualan Internet di Indonesia, Ini Daftar Harga Paket Terbarunya

BRI Ukir Prestasi, Pengguna Aplikasi BRImo Tembus 40,28 Juta per Triwulan I 2025: Layanan Digital Kian Diminati

Google Chrome Lemot Meski Tab Sudah Ditutup? Ini Solusinya

Klaim Link Dana Kaget Hari Ini Kamis 15 Mei 2025, Bisa Buat Modal Jalan-Jalan Hemat di Era Digital

Telkomsel Hadirkan EZnet Wireless: Internet Rumah Terjangkau untuk Pelanggan di Sumatera
