Lockdown Dibuka, Ekspor Limbah Sawit Sumut ke China Kembali Berjalan

digtara.com – Diakhirinya masa karantina wilayah (lockdown) atas Kota Wuhan, China, disambut bahagia pengusaha agribisnis tanah air.
Baca Juga:
Itu karena pencabutan status lockdown membuka kembali kesempatan neraka untuk berdagang dengan pengusaha dan pelaku industri di China. Selama Pandemi Covid-19, kegiatan ekspor terkendala persolan di pelabuhan. Padahal China merupa salah satu pasar terbesar bagi produk pertanian.
“Alhamdulilah, dengan kondisi yang mulai membaik permintaan ekspor ke China juga membaik. Sebelumnya sempat terpukul, kini permohonan pemeriksaan karantina mulai kembali , ” kata Ali Jamil, Kepala Badan Karantina Pertanian di Jakarta, Jumat (10/4/2020)
Saat ini, pihaknya mencatat terdapat permohonan pemeriksaan komoditi ekspor di Karantina Pertanian Belawan. Yakni untuk produk samping kelapa sawit berupa janjang kosong (jangkos) atau plam fiber ke China.
Jangkos asal Sumut ini dikenal berkualitas tinggi. Jangkos merupakan bagian limbah dari hasil pengolahan tandan buah segar (TBS) sawit. Di negara tujuan ekspor biasanya jangkos ini digunakan sebagai bahan baku tali kapal, pengisi matras dan jok mobil hingga pesawat terbang.
Dari data karantina pertanian, di tahun 2019 jangkos asal Sumut berhasil membukukan lebih dari 7,5 ribu ton dengan nilai ekonomi mencapai 9,5 milar rupiah lebih.
https://www.youtube.com/watch?v=Ij-q3DUA57E
Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube Digtara TV.
Jangan lupa, like comment and Subscribe.
Pada awal April ini, sebanyak 681 ton dengan kisaran nilai Rp 933 juta dinyatakan telah sesuai dengan persyaratan otoritas karantina Cina dan siap diberangkatkan ke pelabuhan Xingang, Huangpu dan Shanghai.
Menurut staf…
Menurut staf PT.UKIP, Pardede mengungkapkan bahwa produk ekspor ini sempat tertahan akibat penutupan pelabuhan. Dan kini, dengan berakhirnya masa karantina wilayah di Cina permintaan kembail berdatangan, tambah Pardede.
MASA KARANTINA WILAYAH
Berbeda dengan di Indonesia, pemberlakukan masa karantina wilayah akibat Covid-19 masih diberlakukan. Hal ini mengingat karena peningkatan jumlah yang terinfeksi Covid-19 masih menunjukkan angka peningkatan.
Untuk itu, sejalan dengan arahan Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo, red), yang memberlakukan layanan perkarantinaan tetap berjalan, maka Barantan menerapkan protokol kewaspadaan pencegahan penyebaran Covid-19 bagi Layanan Sertifikasi Karantina Pertanian.
Layanan PPK secara daring digencarkan, pemeriksaan dan tindakan karantina memperhatikan jarak dan juga penggunaan alat pelindung diri (APD) bagi petugas juga terus dipantau.
Kebijakan lain yang diambil adalah produk pertanian yang dihasilkan difokuskan untuk kebutuhan dalam negeri, khususnya yang strategis seperti beras dan jagung. Sementara produk pertanian yang surplus produksinya dan dibutuhkan dunia kita dorong juga untuk diekspor.
“Selain membantu negara lain yang terdampak, juga dapat meningkatkan kesejahteraan petani karena bernilai tambah sekaligus membantu dalam menambah devisa negara,” tutup Jamil.
[AS]
https://www.youtube.com/watch?v=Ij-q3DUA57E
Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube Digtara TV.
Jangan lupa, like comment and Subscribe.

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur
