Ekspor Hasil Pertanian Ditarget Meningkat Tiga Kali Lipat Dalam Lima Tahun

digtara.com | MEDAN – Pemerintah telah mencanangkan Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks) hingga lima tahun ke depan. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, sangat optimi gerakan itu akan sukses dan target ekspor yang meningkat hingga tiga kali lipat bisa dicapai.
Baca Juga:
Hal itu ditegaskan Syahrul saat melepas ekspor produk pertanian senilai Rp79,6 miliar dari tiga kantor karantina pertanian di Sumatera Utara pada Kamis (20/2/2020).
Optimismenya kata Mentari Syahrul, bukan tanpa dasar. Dia sangat optimis karena dari tahun 2018 sampai 2019 saja ekspor komoditas pertanian terus meningkat. Seperti dari Sumut yang peningkatannya mencapai hampir 25 persen.
“Tercatat tahun 2018 ekspor komoditas pertanian dari Sumut senilai Rp26,6 triliun. Lalu pada 2019, nilainya mencapai Rp32,2 triliun. Ini harus terus ditingkatkan,”sebutnya Mentan di Kawasan Industri Medan (KIM) IV, Medan.
Menteri Syahrul melepas ekspor sebanyak 28 produk komoditas pertanian senilai total Rp79,6 miliar. Produk pertanian tersebut dikirim melalui tiga kantor karantina pertanian di Sumatra Utara (Sumut), yakni Belawan, Kualanamu, dan Tanjungbalai.
Tujuan pengiriman produk tersebut adalah ke 28 negara tujuan. Ini menjadi bagian dari hasil program Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks) yang dijalankan Kementrian Pertanian.
“Hari ini kita melepas ekspor untuk mengatakan bahwa seluruh provinsi di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk komoditas ekspor
pertanian,”tukasnya.
Menurut Mentan, ini menjadi indikator pembangunan pertanian di Sumut sudah sesuai dengan arahan. Yakni pertanian yang berorientasi ekspor. Terlebih, banyak sekali komoditas pertanian Indonesia yang sangat diminati pasar dunia. Termasuk komoditi pertanian dari Sumut,
“Produk kita sangat diminati karena sebagai negara yang berada di garis katulistiwa, Indonesia memiliki berbagai komoditas pertanian yang berbeda atau tidak dimiliki negara lain. Seperti kopi, itu sangat diminati. Saya yakin provinsi ini akan mampu menjadi lokomotif ekspor pertanian Indonesia,”pungkasnya.
Untuk mendorong ekspor, lanjut Mentan, pemerintah mulai dari pusat hingga ke daerah, akan membantu memudahkan kegiatan usaha para eksportir.
KOMODITI EKSPOR BERDAYA SAING
Hal senada dikatakan, Kepala Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian, Ali Jamil. Ia mengungkapkan, selain dari Sumatera Utara, komoditi pertanian dari sejumlah daerah lainnya di Sumatera juga sangat potensial. Saat ini sejumlah daerah itu juga sudah melakukan kegiatan ekspor melalui Sumatera Utara.
“Ada juga yang berasal dari Sumatra Barat dan Riau. Misalnya komoditas pisang. Namun produk-produk tersebut diekspor melalui Sumut,” tutur Ali.
Sesuai peran sebagai otoritas karantina, pihaknya memastikan seluruh produk pertanian yang diekspor dalam kondisi sehat, aman, dan memiliki daya saing di pasar global.
Oleh karena itu, sebagai fasilitator perdagangan, Ali menyebutkan pihaknya telah melakukan serangkaian tindakan karantina untuk memastikan komoditas pertanian ekspor Sumut memenuhi persyaratan teknis internasional atau Sanitary and Phyosanitary (SPS) Measures.
Selain memperkuat sistem penyelenggaraan perkarantinaan, pihaknya juga menyiapkan terobosan dan inovasi layanan ekspor, yaitu penggunaan teknologi informasi dan penguatan sinergisitas serta diplomasi pertanian.
Sekretaris Daerah Provinsi Sumut, Sabrina mengatakan ragam komoditas yang siap diberangkatkan terdiri atas sub sektor perkebunan, hortikultura, peternakan, tanaman pangan, dan kehutanan. “Komoditas terbesar berupa biji kopi sebanyak 290,7 ton senilai Rp97,3 miliar yang dikirim ke sembilan negara, antara lain Jerman, Amerika, Kanada, Singapura, dan Korea Selatan,” tandas Sabrina.
[AS]

Dua Mantan Pegawai KPK Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang Diperiksa Hari Ini Terkait Kasus Korupsi Kementan

KPK Temukan 12 Pucuk Senjata Api di Rumah Mentan Syahrul Yasin Limpo

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya
