Rabu, 22 Oktober 2025

Pemerintah Kombinasikan Pembiayaan Domestik-Global Untuk Tekan Defisit APBN

- Jumat, 25 Oktober 2019 12:01 WIB
Pemerintah Kombinasikan Pembiayaan Domestik-Global Untuk Tekan Defisit APBN

digtara.com | JAKARTA – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menyebut pemerintah akan mengombinasikan pembiayaan domestik dan internasional untuk menutup kemungkinan melebarnya defisit pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2019.

Baca Juga:

“Kami akan tetap kombinasikan domestik dan internasional,” kata Menteri Sri seperti dilansir lamar resmi Kementerian Keuangan, Jumat (25/10/2019).

Menkeu menyebutkan karena ada tekanan dari penerimaan yang sangat besar terutama dari kondisi ekonomi, ada kemungkinan defisit anggaran 2019 melebar.

“Pelaku-pelaku ekonomi kita di sektor manufaktur mengalami tekanan, pertambangan menurun drastis maka kami melihat defisit kemungkinan akan melebar,” katanya.

Ia mengatakan sudah mengeluarkan Keputusan Menkeu terkait kemungkinan pelebaran defisit itu. “Pembiayaannya tidak terlalu besar, kami akan tetap kombinasikan domestik dan internasional,” katanya.

Menurut dia, saat ini secara internasional suku bunga sangat rendah sehingga akan memberikan keuntungan untuk mencari pembiayaan yang paling baik.

Sebelumnya Kemenkeu mencatat defisit APBN hingga 31 Agustus 2019 sebesar Rp199,1 triliun.

Defisit tersebut karena belanja negara mencapai Rp2.461,1 triliun, sementara pendapatan hanya sebesar Rp1.189,3 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, defisit tersebut mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp150,5 triliun. Defisit pada periode itu hanya sebesar 1,02 persen terhadap PDB, atau jauh lebih rendah dari realisasi Agustus 2019.

“Dengan demikian ada kenaikan defisit yang cukup besar, yaitu 32 persen dari tahun lalu. Angka Rp199 triliun itu adalah 1,24 persen dari PDB,” ujar Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, Selasa (24/9/2019).

Secara nominal, pendapatan negara hingga akhir Agustus 2019 tercatat mencapai sebesar Rp1.189,3 triliun atau sudah mencapai 54,9 persen terhadap target pendapatan negara dalam APBN 2019 yang sebesar Rp2.165,1 triliun.

Sementara itu, untuk belanja negara pada periode tersebut tercatat sebesar Rp1.388,3 triliun atau telah mencapai 56,4 persen dari target pendapatan negara dalam APBN 2019, yang sebesar Rp2.461,1 triliun.

[AS]

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Menkeu Purbaya Tinjau Ulang Kebijakan Sri Mulyani, Pajak Online Shop Ditunda!

Menkeu Purbaya Tinjau Ulang Kebijakan Sri Mulyani, Pajak Online Shop Ditunda!

Prabowo Reshuffle Kabinet, Lima Menteri Diganti, Tambah Kementerian Haji

Prabowo Reshuffle Kabinet, Lima Menteri Diganti, Tambah Kementerian Haji

Rumah Menteri Keuangan Sri Mulyani Diduga Dijarah Massa di Bintaro

Rumah Menteri Keuangan Sri Mulyani Diduga Dijarah Massa di Bintaro

Mulai Januari 2025: Beras, Daging hingga Tagihan Listrik Rumah Tangga Bakal Kena PPN 12 Persen

Mulai Januari 2025: Beras, Daging hingga Tagihan Listrik Rumah Tangga Bakal Kena PPN 12 Persen

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Komentar
Berita Terbaru