Siapa yang Menang Perang Tarif Grab Vs Go-Jek?

Digtara.com | JAKARTA – Pasca terjadi perang tarif transportasi online antara Grab dan Go-Jek diprediksi berdampak buruk pada usahanya. Di antara kedua penyedia layanan transportasi online, perang tarif akan mematikan salah satu pihaknya.
Baca Juga:
Ada beberapa contoh negara di Asia Tenggara sudah merasakan dampak perang tarif seperti di Singapura. Pada saat itu, Singapura memiliki dua perusahaan operator yakni Grab dan Uber.
Ada beberapa indikasi dan modus praktek predatory pricing yang dilakukan perusahaan transportasi online, antara lain diskon hingga mencapai harga yang tidak wajar, promosi dilakukan dalam jangka waktu lama yang melebihi kelaziman dan terindikasi mematikan pelaku usaha lainnya.
Hal ini mesti ditindaklanjuti karena yang diperlukan dari konsumen adalah keberlanjutan. Artinya tidak mengapa harga yang dipatok tidak diberikan diskon asalkan terus berlanjut kedepannya dan bukan hanya musiman.[oke]

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur
