Selasa, 01 Juli 2025

Anak Petani, Penderita Tumor Ganas di Sidimpuan Pasrah Tak Punya Biaya Berobat

Amir Hamzah Harahap - Sabtu, 17 Desember 2022 10:50 WIB
Anak Petani, Penderita Tumor Ganas di Sidimpuan Pasrah Tak Punya Biaya Berobat

digtara.com – Fahrezi, bocah berusia 11 tahun warga lingkungan satu, Kelurahan Hanopan Sibatu, Kota Padangsidimpuan, penderita tumor ganas hanya bisa pasrah dan menahankan rasa sakit, Sabtu (17/12/2022).

Baca Juga:

Anak hasil perkawinan dari Nuddin Lubis (54) yang berprofesi sebagai petani dan Tibainah (48) yang berprofesi pekerja serabutan ini didiagnosa dokter mengidap tumor ganas.

Di rumah peninggalan keluarga yang berukuran 4×6 di Sibatu ini, Fahrezi hanya bisa mengerang dan menangis menahan rasa sakit akibat pembengkakan di pergelangan kaki sebelah kiri.

Baca: Dua Warga Padangsidimpuan Terlibat Judi Togel Dilimpahkan ke Kejaksaan

Sedangkan kondisi tersebut sudah lebih dari setahun lalu dan segala upaya sudah dilakukan termasuk berobat ke Kota Medan.

Namun karena terkendala biaya terpaksa pulang kembali ke rumahnya di Sibatu.

“Sudah satu tahun lebih ia melawan rasa sakitnya. Di bulan Agustus kami bawa berobat ke RS di Sidimpuan lalu dirujuk ke Kota Medan agar dilakukan operasi. Di sana hampir dua bulan berobat. Lalu karena kekurangan biaya hidup, terpaksa membawa Fahrezi pulang ke kampung,” ucap Nuddin sembari menunjukkan kaki anaknya yang mulai bernanah.

Dengan suara terbata-bata Nuddin Lubis menjelaskan dirinya sudah mengurus BPJS. Tapi karena biaya di luar itu dirinya mengaku sangatlah berat.

“Kami tidak ada uang, memang anak kami ada BPJS namun biaya-biaya lain kami tidak ada. Gimanalah nak saya hanya petani, untuk makan saja susah,” tutur Nuddin dengan mata berkaca-kaca.

Senada dengansuaminya, Tibainah, ibu dari anak malang ini juga sudah berjuang dengan segala cara. Pekerjaan apapun dia lakukan asal bisa berobat.

“Kami juga ingin kali si Fahrezi sehat. Namun apalah daya, aku ini hanya pekerja serabutan, untuk kami makan udah syukur lah nak,” kata Tibainah sembari mengusap matanya dengan suara serak.

Bainah berharap agar para dermawan atau pemerintah setempat mau membantu biaya perobata penyakit yang diidap sang anak.

“Semogalah ada para dermawan yang mau membantu. Kami tidak tau lagi harus gimana, apalagi Fahrezi menangis seraya menyebut “aku mau mati aja” terasa hancurlah hidup ini nak,” lanjutnya.

Sementara itu, Fahrezi bocah yang masih duduk di sekolah dasar itu menambahkan hanya ingin sembuh, ingin bermain dengan teman-teman layaknya seperti orang lain.

“Aku mau sembuh om, aku ingin sekolah, aku ingin bermain dengan kawan-kawan ku,” ungkap Fahrezi.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Amir Hamzah Harahap
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru