Pengangguran di Sumut Bertambah 11 Ribu Orang
digtara.com | MEDAN – Jumlah pengangguran di Sumatera Utara pada triwulan I-2019 tercatat sebesar 414 ribu orang. Jumlah itu naik sekitar 11 ribu orang jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang hanya 403 ribu orang.
Baca Juga:
Hal itu dikatakan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara, Syech Suhaimi di Medan, Selasa (7/5/2019).
“Jumlah pengangguran di Sumut justru meningkat menjadi 414.000 orang atau naik 11.000 orang dibandingkan Februari 2018 sebanyak 403.000 orang,” ucap Syech Suhaimi.
Suhaimi menjelaskan, bertambahnya jumlah pengangguran karena terjadi peningkatan jumlah angkatan kerja sebanyak 224.000 orang menjadi 7,45 juta di Februari 2019. Komponen pembentuk angkatan kerja adalah penduduk yang bekerja dan pengangguran.
“Dari penambahan 224.000 orang angkatan kerja tersebut, jumlah penduduk bekerja sebanyak 213.000 orang, sedangkan yang menganggur 11.000 orang. Sehingga penduduk Sumut yang bekerja pada Februari 2019 menjadi 7,04 juta dan menganggur 414.000 orang,”jelasnya.
Syech Suhaimi menyebutkan, dilihat dari tempat tinggalnya, tingkat penggangguran terbuka di perkotaaan cenderung lebih tinggi dibanding di pedesaan.
“Pada Februari 2019, TPT di perkotaaan naik 0,51 poin menjadi 7,86%. Sementara TPT di pedesaan turun 0,55 poin menjadi 3,02%,”tandasnya.
Terkait tingkat pendidikan, pengangguran untuk lulusan perguruan tinggi paling tinggi dibanding tingkat pendidikan lainnya. Dengan itu, ia menjelaskan bahwa tercatat, pengangguran perguruan tinggi pada triwulan I-2019 sebesar 8,76%, naik dari Februari 2018 sebesar 8,35%. Tapi di periode sebelummya, TPT tertinggi adalah SMK.
“Itu artinya, ada penawaran tenaga kerja yang berlebih terutama pada tingkat pendidikan universitas dan diploma I/II/III,”tukasnya.
Sedangkan, ia mengatakan mereka yang berpendidikan rendah cenderung mau menerima pekerjaan apa saja, dapat dilihat dari TPT SD ke bawah, paling kecil di antara semua tingkat pendidikan yakni sebesar 2,94%.
“Jika dilihat dari sektornya, pertanian, kehutanan dan perikanan yang menyerap tenaga kerja terbanyak dalam setahun belakangan dengan jumlah 2,846 juta orang, disusul oleh sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor sebanyak 1,235 juta orang, industri pengolahan sebanyak 560.000 orang, penyediaan akomodasi makan dan minum dengan jumlah 510.000 orang,” jelasnya.
[AS]
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat
Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS
Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya
Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia
Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur