Sabtu, 27 September 2025

Penutupan Festival Museum Sumut, Juara Lomba Aksara Batak Sebut Generasi Muda Mesti Sadar Budaya

- Sabtu, 19 September 2020 10:59 WIB
Penutupan Festival Museum Sumut, Juara Lomba Aksara Batak Sebut Generasi Muda Mesti Sadar Budaya

digtara.com – Di penghujung acara Festival Museum Negeri Sumatera Utara (Sumut), juara satu lomba aksara Batak, Bima Helvin Jaya Pasaribu menyebutkan bahwa generasi muda saat ini mestinya semakin sadar akan budaya yang diemban masing-masing. Penutupan Festival Museum Sumut.

Baca Juga:

Bima Pasaribu (23), yang kini sudah semester 7 di Jurusan Sastra Batak Universitas Sumatera Utara (USU), mengatakan sebagai mahasiswa sastra sekaligus suku Batak sudah seharusnya mengembangkan kebudayaan itu sendiri.

Di samping itu, menurutnya pelestarian aksara Batak hingga saat ini sudah mulai meningkat. Hal tersebut dapat dibuktikan dari pendirian sanggar di daerah-daerah.

“Semisal di Simalungun sudah ada sanggar yang didukung oleh generasi muda guna memajukan budaya Batak. Di kampung kampung juga, semisal di puskesmas plangnya sudah memakai Aksara Batak,” jelasnya kepada digtara.com, Sabtu (19/9/2020).

Katanya pula meskipun saat ini milenial masuk dalam era yang modern, aksara Batak masih berpeluang untuk terus dilestarikan. Bahasa lokal sangat penting untuk tetap dipertahankan.

“Salah satu caranya ya melalui perlombaan yang digelar dalam acara Festival Museum Negeri Medan ini,” ujarnya.

Baca: Penutupan Festival Museum Sumut, Millenial Akan Gelar Musikalisasi Dan Lomba Congklak

Terkait dengan perlombaan Aksara yang dijuarainya. Ada beberapa penilaian, yakni dari segi menulis induk surat, anak surat hingga posisi bagusnya tulisan diperhatikan.

Selian itu juga, ketetapan membaca dan ketepatan waktu.

Era Global

“Aksara itu adalah ciri khas kita jadi tidak mungkin hilang. Lagi pula masih ada generasi seperti kami dari jurusan sastra Batak untuk mengembangkannya meskipun tantangannya pasti besar di tengah era global ini yang lebih memilih belajar bahasa Inggris,” katanya.

Lanjutnya, sebagai langkah awal untuk merawat kebudayaan ialah menggunakan bahasa Batak dalam kehidupan sehari-hari hingga mengenal adat istiadat atas suku dan budaya masing-masing.

“Yang pertama itu kecintaan kita pada kebudayaan, kemudian mengembangkannya semisal mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan kemajuan budaya di Indonesia,” tutupnya.

Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube Digtara TV. Jangan lupa, like comment and Subscribe.

Penutupan Festival Museum Sumut, Juara Lomba Aksara Batak Sebut Generasi Muda Mesti Sadar Budaya

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru