Rapat Koordinasi Perwakilan BWI Jateng dan Perwakilan BWI Kabupaten/Kota se-Jateng Serta Launching Wakaf Uang di aula Front One HK, Jl Kesambi Lempongsari Gajahmungkur Semarang, Selasa (29/7/2025).
digtara.com - Potensi wakaf uang di Jawa Tengah cukup tinggi, untuk memaksimalkan potensi wakaf uang tersebut, Badan Wakaf Indonesia (BWI) Perwakilan Jawa Tengah bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Tengah kini tengah berupaya memaksimalkan gerakan wakaf uang, utamanya di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan para calon pengantin yang beragama Islam.
Ketua BWI Perwakilan Jateng Drs Imam Masykur, M.Si mengatakan potensi wakaf uang di Jateng sangat besar namun saat ini belum tertangani secara maksimal. BWI Jateng setelah mendapat legalitas sebagai Nadzir Wakaf Uang dari BWI Pusat akan langsung bergerak menjalin kerjasama dengan berbagai pihak.
"Kami akan memulai kerjasama dengan Pemprov Jateng dan Kanwil Kemenag Jateng setelah lounching Nadzir Wakaf Uang hari ini," kata Imam Masykur saat menyampaikan laporan kegiatan Rapat Koordinasi Perwakilan BWI Jateng dan Perwakilan BWI Kabupaten/Kota se-Jateng Serta Launching Wakaf Uang di aula Front One HK, Jl Kesambi Lempongsari Gajahmungkur Semarang, Selasa (29/7/2025).
Menurutnya, data jumlah ASN di bawah Pemprov sebanyak 50.783 orang, kalau setiap tahun mereka sebagian besar mewakafkan uang sebesar Rp 200 ribu/ orang saat menerima gaji ke-13 makan akan terkumpul dana sedikitnya sebesar Rp 9 Miliar/tahun.
Selain potensi ASN, lanjutnya jumlah calon pengantin (catin) di wilayah Jateng yang mencatatkan pernikahannya di kantor-kantor KUA (Kemenag) di tiap kecamatan setiap tahun besar jumlahnya, kalau tiap catin mewakafkan uang sebesar Rp 10 ribu maka akan terkumpul jumlah dana yang sangat besar.
Dia menambahkan, pengalaman di wilayah Sumatera Barat (Sumbar) para catin ketika ditawari untuk wakaf uang sebesar Rp 10 ribu, realisasinya mereka mewakafkan uang yang nilainya lebih, bahkan ada yang tembus Rp 1 juta /tahun/catin. Sukses ini, akan diduplikasi menjadi program di Jateng.
Setelah lounching, ujarnya BWI Jateng akan segera melakukan sosialisasi dan edukasi tentang wakaf uang bersama BWI Perwakilan Kabupaten/ Kota se-Jateng. Sasarannya tidak hanya ASN dan Catin saja, tetapi juga komunitas masyarakat lainnya, sehingga wakaf uang dapat tersosialisasikan dengan cepat dan mendalam.
Sementara itu, Sekretaris Jendral (Sekjen) BWI Pusat KH Anas Nasihin merespon positif langkah BWI Jateng, diharapkan upaya sosialisasi melalui berbagai program kegiatan termasuk edukasi dan literasi setelah lounching Nadzir Wakaf Uang.
Menurutnya, sosialisasi, edukasi dan literasi wakaf uang akan mendorong terwujudnya gerakan wakaf uang secara massif di masyarakat, wakaf uang lebih mudah diamalkan dibanding dengan wakaf berupa tanah
"Wakaf uang lebih fleksibel, nilainya tidak harus besar, dengan demikian dapat dilakukan oleh siapa saja. Dana wakaf uang secara langsung akan mendukung perkembangan ekonomi syariah sekaligus mendorong pergerakan sektor riil yang berbasis UMKM," katanya. (San).