Kamis, 28 Agustus 2025

Keteguhan di Balik Kesegaran Jeruk Peras

Redaksi - Rabu, 18 Juni 2025 16:35 WIB
Keteguhan di Balik Kesegaran Jeruk Peras
ist
Keteguhan di Balik Kesegaran Jeruk Peras

digtara.com - Di pinggir jalan yang tak pernah sepi, tepat di bawah bayang pohon rindang dan terik matahari yang menyengat, sepasang suami istri menjalankan gerobak kecil berisi jeruk-jeruk segar.

Baca Juga:

Mereka bukan sekadar pedagang kaki lima. Mereka adalah simbol ketabahan, cinta, dan ketekunan hidup yang berbuah manis di tengah keterbatasan.

Pasangan Pak Suharman dan Bu Fitri adalah dua sosok yang telah bertahun-tahun mengandalkan es jeruk peras sebagai sumber penghidupan.

Meskipun mereka terbilang tidak terlalu tua dimana pak suharman yang berusia 45 tahun dan bu fitri 40 tahun, dan mereka memiliki satu anak laki laki yang sedang menempuh pendidikan di sekolah dasar kelas 3 di tanjung selamat.

dalam mengendarai gerobak kecil yang mereka dorong setiap pagi, terhampar jeruk kuning kehijauan, botol air, dan gelas plastik yang siap menyambut siapa saja yang ingin melepaskan dahaga.

"Dari subuh kami sudah bersiap. Belanja jeruk, es, dan beres-beres gerobak. Biasanya kami mulai jualan jam sembilan pagi sampai sore," ujar Bu Rini sambal mengupas jeruk dengan lincah.

Tangannya cekatan, seolah telah menyatu dengan pekerjaan yang sudah dilakoninya selama lebih dari 3 tahun.

Bagi mereka, berdagang bukan hanya soal menjual barang. Ini adalah seni menjaga kualitas, kepercayaan pelanggan, dan kebersamaan dalam mengelola hidup. Meski panas menyengat atau hujan tiba-tiba mengguyur, pasangan ini tetap setia berkendara demi sesuap nasi yang halal.

Pak Suharman , yang lebih banyak bertugas menyiapkan es dan melayani pelanggan, bercerita tentang tantangan yang mereka hadapi.

"Kadang sepi pembeli. Kadang harga jeruk naik. Tapi kami tetap jalan. Namanya juga usaha, ada pasang surutnya," ujarnya dengan suara tenang namun penuh tekad.

Yang menarik dari pasangan ini bukan hanya jeruk peras mereka yang segar, tetapi kisah cinta yang tumbuh dan bertahan di tengah kerasnya kehidupan. Mereka saling melengkapi, saling mendukung, dan menjadikan gerobak itu sebagai simbol perjuangan mereka bersama.

"Dulu kami pernah coba jual makanan lain, tapi tidak laku. Akhirnya balik ke es jeruk karena orang suka yang segar dan alami," kata Bu Fitri.

Dalam sehari, mereka bisa menjual hingga 100 - 500 cup, tergantung cuaca panas atau musim dingin, di saat cuaca dingin bias es jeruk gang yang mereka jual laku 10 - 50 cup sedangkan di hari biasa terjual hingga 100 - 500 cup dan mereka menjual es jeruk tersebut dengan harga Rp5.000/cup.

Keuntungan yang mereka jual memang tak besar, tapi cukup untuk memenuhi
kebutuhan harian dimana mereka hanya mendapatkan hasil 200-500/hari nya Mereka menyiasati pengeluaran dengan bijak, dan selalu menyisihkan untuk kebutuhan mendesak atau biaya sekolah anak.

Di tengah maraknya minuman kemasan dan kedai modern, gerobak es jeruk pasangan ini tetap bertahan.

Sederhana tapi jujur, biasa tapi menyentuh. Rasanya yang segar terasa istimewa karena dicampur dengan ketulusan dan keringat harian yang tak pernah putus.

Kisah mereka menjadi pengingat bahwa keberhasilan tak selalu datang dalam bentuk besar.

Kadang, ia tersembunyi di balik gerobak kecil, dalam senyum pelanggan yang puas, atau dalam semangat dua insan yang tak pernah lelah berjuang bersama.

Di setiap gelas es jeruk yang mereka sajikan, terselip harapan dan doa, bahwa hidup yang keras pun bisa terasa manis—asal dijalani bersama dan dengan hati yang tulus.

Penulis:Citra Puja Kharisma,Mahasiswi Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Terungkap! Pria di Medan Bunuh Kekasih Gara-Gara Sakit Hati

Terungkap! Pria di Medan Bunuh Kekasih Gara-Gara Sakit Hati

RS Adam Malik All Out Dukung Piala Kemerdekaan 2025 dan Dua Event Olahraga Dunia di Sumut

RS Adam Malik All Out Dukung Piala Kemerdekaan 2025 dan Dua Event Olahraga Dunia di Sumut

RS Adam Malik Raih Penghargaan Internasional, Siap Jadi Pusat Layanan Stroke Terbaik di Asia

RS Adam Malik Raih Penghargaan Internasional, Siap Jadi Pusat Layanan Stroke Terbaik di Asia

Gedung Asrama Haji Medan Terbakar, Tidak Ada Korban Jiwa

Gedung Asrama Haji Medan Terbakar, Tidak Ada Korban Jiwa

Kebakaran Pabrik Minyak Goreng di Medan Padam Setelah 15 Jam, 2 Petugas Damkar Luka

Kebakaran Pabrik Minyak Goreng di Medan Padam Setelah 15 Jam, 2 Petugas Damkar Luka

FPMS Desak Polda Sumut Tindak Galian C di Serapuh ABC Langkat, Diduga Milik Oknum Polisi

FPMS Desak Polda Sumut Tindak Galian C di Serapuh ABC Langkat, Diduga Milik Oknum Polisi

Komentar
Berita Terbaru