Kongres II Umat Islam Sumut, Gubsu: NKRI dan Pancasila Sudah Final

digtara.com – Kongres II Umat Islam Sumut berlangsung pada Jumat (26/8/2022) petang, di Asrama Haji Medan. Gubsu menegaskan pentingnya kebersamaan untuk tetap dalam lingkaran NKRI.

Baca Juga:

• Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat
• Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS
• Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

“Saat ini semua mata sedang melihat Kongres Umat Islam II di Sumatera Utara. Tapi jangan kuatir karena kita tetap dalam lingkaran Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” ujar Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi saat menyampaikan pidatonya di acara kongres.

Di hadapan ribuan massa, Gubsu menegaskan bahwa NKRI, UU 1945, dan Pancasila sudah final sebagai landasan berbangsa dan bernegara.

“Dalam kongres ini sesuai tema “Mengokohkan Ukhuwah Islamiah, Menata Ulang Indonesia” yang perlu ditekankan adalah apa yang harus dilakukan dan apa yang harus ditata, khususnya Sumatera Utara,” ujar Gubsu.

Menurut Edy Rahmayadi, sejarah mencatat bahwa peran umat Islam sangat besar dalam memperjuangkan kemerdekaan republik ini dari penjajah. Sehingga merasa bertanggungjawab jika bangsa ini dalam kondisi karut marut.

Tapi dalam menata bangsa ini tidak boleh keluar dari NKRI, Pancasila dan UUD 1945.

“Pastikan kongres ini sebagai wujud kebersamaan umat untuk mempertahanakan NKRI,” kata Edy Rahmayadi.

Ketua Panitia Kongres II Umat Islam Sumut, Dr Masri Sitanggang mengatakan, kongres ini adalah keinginan kuat seluruh ormas Islam di Sumut untuk bersatu.

“Kami umat Islam di Sumut ingin bersatu dalam merawat dan menata bangsa ini, tanpa memandang mazhab. Tapi mengapa di pusat pemerintahan malah terkesan terpecah,” tegas Masri.

Tokoh Nasional Din Syamsudin dalam orasi kebangsaannya mengatakan, kongres ini merupakan langkah awal bersatunya umat Islam yang dimulai dari Sumatera Utara. “Dari Medan kita cerahkan Indonesia dan menyerukan pesatuan kesatuan umat dalam menata bangsa sesuai Pancasila dan UUD 1945,” ujar Din Syamsudin.

Sementara Tokoh Nasional lainnya, Amin Rais secara singkat menegaskan umat Islam harus bangkit. “Untuk mencapai kejayaan umat harus didasari dengan iklas dan cerdas,” katanya.

Dalam cara itu sebagai pembicara kunci adalah Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) La Nyala Mattaliti yang menyampaikan kondisi bangsa secara umum dan usaha-usaha untuk melemahkan UUD 1945 sebagai landasan berbangsa dan bernegara. Karenanya dia mengajak seluruh umat Islam untuk merapatkan barisan untuk kembali menata bangsa ini.

Kongres ini juga menghadirkan pembicara dan tokoh Islam nasional seperti Jusuf Kalla (Ketua Dewan Masjid, mantan Wapres), Tamsil Linrung (Wakil Ketua MPR), Dr Refly Harun, Dr Syahganda Nainggolan, Dr Ubedillah Badrun, Dr Tony Rasyid, Dr Abdullah Hehamahua, Dr Ichsanuddin Noersy, Dr Marwan Batubara, Dr Eggy Sudjana, mantan Pangdam Gatot Nurmantio dan lainnya. Plus para narasumber handal di Sumatera Utara termasuk Dr Shohibul Anshor dan Dr Dedi Iskandar Batubara. Kongres ini berlangsung 26 hingga 28 Agustus 2022.