Nobar Pertandingan Euro 2024 'Makan Korban', Pelanggan Cafe Ditikam hingga Tewas
digtara.com - FS (39), warga Kota Kupang, NTT tewas merenggang nyawa pada Minggu (16/6/2024) subuh.
Baca Juga:
Ia ditikam oleh BB alias Slebor di Cafe Alung yang terletak di Jalan RW Monginsidi III, Kelurahan Fatululi, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.
Korban dan pelaku terlibat perkelahian hingga pelaku menikam korban dengan pisau dan meninggal dunia.
Korban FS datang ke cafe tersebut pada Sabtu (15/6/2024) malam sekitar pukul 20.00 wita.
Korban datang dengan adiknya, JS (35) serta rekan mereka YRB dan beberapa rekan mereka.
Mereka mendatangi Cafe Alung sambil mengkonsumsi minuman keras (Miras) jenis sopi. Mereka juga berkaraoke sambil menonton pertandingan sepak bola Euro 2024.
Minggu (16/6/2024) subuh sekitar pukul 02.30 wita, saat korban sedang berkaraoke, datang pelaku BB alias Slebor.
Slebor memaksa untuk mengambil micropon dan meminta kesempatan untuk bernyanyi namun korban enggan meladeninya.
Karena permintaannya ditolak korban, pelaku dan korban terlibat percekcokan mulut dan berujung perkelahian.
Pelaku sempat memukul adik korban FS mengenai hidung JS hingga berdarah.
Korban FS tidak terima tindakan pelaku Slebor memukul FS, adik korban.
FS dan Slebor berkelahi dari dalam cafe hingga di jalan depan cafe.
Tanpa diduga, Slebor masuk ke dalam cafe dan mengambil pisau yang saat itu ada di dinding cafe.
Slebor kembali ke arah korban FS dan langsung menikam korban FS pada leher bagian sebelah kiri.
Melihat FS berlumuran darah, JS langsung menolong FS dengan membawa korban ke IGD RSU Siloam Kupang gunamendapatkan penanganan medis namun nyawa FS tidak tertolong. FS pun meninggal dunia.
YRB, rekan korban mengakui kalau ia dan korban ke cafe tersebut sekitar pukul 20.00 wita untuk nonton bareng Euro 2024, sambil mengkonsumai minuman keras.
RYB sempat menolong korban FS untuk dibawa ke RSY Siloam yang berjarak sekitar 50 meter dari lokasi kejadian namun nyawa FS tidak tertolong.
Anggota SPKT Polresta Kupang Kota dipimpin Aiptu Edison Tarmo mendatangi lokasi kejadian dan memasang garis polisi untuk memudahkan olah TKP.
Polisi pun mendatangi RS Siloam mengecek korban.
Kapolresta Kupang Kota Kombes Pol Aldinan RJH Manurung yang turun ke lokasi kejadian, Minggu (16/6/2024) membenarkan kejadian tersebut.
Kapolresta mengaku kalau penyidik Satreskrim Polresta Kupang Kota langsung melakukan olah TKP dan mencari pelaku yang melarikan diri pasca kejadian.
"Pelaku kabur sehingga polisi masih mencari dan mengejar pelaku," ujar Kapolresta.
Penyidik, tandas Kapolresta sudah meminta keterangan dari sejumlah pihak terkait kejadian ini.
Penyidik juga berkoordinasi dengan keluarga untuk melakukan ot0psi terhadap korban.
Terkait motif kasus penikaman ini, Kapolresta mengakui kalau hanya karena ketersinggungan.
"Motifnya karena pelaku tersinggung ketika minta microfon untuk karaoke namun ditolak oleh adik korban karena masih dipakai adik korbam untuk bernyanyi," tandas mantan Kapolres Kupang ini.
Kapolresta juga menghimbau agar BB alias Slebor segera menyerahkan diri ke pihak kepolisian.
Kepada keluarga atau masyarakat yang mengetahui keberadaan pelaku dihimbau agar membantu polisi memberitahukan keberadaan pelaku untuk diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.
Polisi Tetapkan Empat Tersangka Terkait Kasus BBM di Manggarai
IRT di Amfoang Timur-Kupang Sembunyikan Bayi Yang Baru Dilahirkan Dibawah Bantal di Kursi Hingga Meninggal
Dititip Ortu Karena Kerja di Kalimantan, Siswi SMP di Manggarai Barat Malah Diperkosa Pamannya
Kanwil Ditjenpas NTT Serahkan Rupbasan Dikelola Kejati NTT
Perekrut Calon Tenaga Kerja Ilegal di Kabupaten Sikka Diamankan Polisi