Jumat, 10 Oktober 2025

Tak Ada Pelarangan Ternak Babi, Begini Konsep Wisata Halal Pemprov Sumut

Redaksi - Senin, 02 September 2019 14:40 WIB
Tak Ada Pelarangan Ternak Babi, Begini Konsep Wisata Halal Pemprov Sumut

digtara.com | MEDAN – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menegaskan konsep Wisata Halal yang mereka usung di Kawasan Danau Toba, tidak akan menghilangkan kearifan lokal di kawasan tersebut. Termasuk aktivitas peternakan babi milik masyarakat setempat.

Baca Juga:

Kepala Bidang Bina Pemasaran Pariwisata pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Utara, Muchlis mengatakan, secara prinsip, wisata halal yang mereka inginkan adalah konsep yang berjalan berdampingan dengan karifan lokal.

“Tidak ada pelarangan mengenai babi atau hal lainnya,” tegas dia kepada perwakilan Aliansi Mahasiswa Peduli Danau Toba (AMPDT) yang berunjukrasa ke Kantor Gubernur Sumatera Utara pada Senin (2/9/2019) siang.

Muchlis menjelaskan, konsep Wisata Halal yang dimaksud Pemprov Sumut adalah menyediakan fasilitas pendukung bagi wisatawan yang datang ke kawasan Danau Toba. Dan konsep ini akan dijalankan beriringan dengan kearifan lokal tanpa saling menghilangkan atau bersaing.

Ini menurutnya berbeda dengan konsep wisata syariah. Wisata halal hanya sekadar memberi kebutuhan bagi wisatawan, bukan meniadakan, sehingga kearifan lokal tidak terganggu.

Konsep ini pun, lanjut dia, sudah bergulir sejak lama, dan kembali lagi, utamanya untuk mengakomodir kebutuhan para wisatawan yang datang ke Danau Toba.

Konsep ini pun diimplementasikan untuk mengambil pasar yang sedang tumbuh saat ini, yakni wisata halal. Pada 2018, jumlah wisatawan muslim mancanegara mencapai 140 juta orang.

Berdasarkan data Global Muslim Travel Index 2019, pada 2026 diperkirakan angka tersebut akan bertambah lebih besar menjadi 230 juta. Diperkirakan juga, pemasukan dari wisatawan muslim mencapai  300 juta dolar AS.

Terlebih, wisatawan asing yang datang ke Indonesia dari kawasan regional sejauh ini adalah warga Malaysia. Begitu juga dengan Danau Toba, sebanyak 55 persen pengunjung warga asing berasal dari negeri Jiran.

Pada tahun 2019, Indonesia berada di posisi pertama sebagai negara muslim tujuan wisata halal dunia dengan skor 78. Sementara untuk negara non muslim, Singapura berada di peringkat pertama, disusul Thailand, Inggris, dan Jepang.

Selama ini, lanjut Muchlis, sudah ada fasilitas untuk wisatawan muslim di Danau Toba. Namun fasilitas (amenitas) tersebut belum mencukupi jika mengacu pada target 1 juta kunjungan wisatawan mancanegara yang dicanangkan pemerintah.

Sebelumnya, AMPDT berunjuk rasa memerotes rencana implementasi Wisata Halal di kawasan pariwisata Danau Toba oleh Pemprov Sumut. Mereka menilai konsep ini akan mengikis adat istiadat dan kebiasaan masyarakat setempat, termasuk kebiasaan masyarakat memelihara hewan ternak babi.

[AS]

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Gubernur Andra Soni Berkomitmen Jadikan Banten sebagai Destinasi Utama Wisata Muslim

Gubernur Andra Soni Berkomitmen Jadikan Banten sebagai Destinasi Utama Wisata Muslim

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Komentar
Berita Terbaru