Sabtu, 27 Juli 2024

Dua Unit Rumah Warga di Sulamu-Kupang Hanyut Terseret Banjir

Imanuel Lodja - Minggu, 25 Desember 2022 14:30 WIB
Dua Unit Rumah Warga di Sulamu-Kupang Hanyut Terseret Banjir

digtara.com – Banjir akibat curah hujan yang tinggi selama belasan jam juga dirasakan warga Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang, NTT.

Baca Juga:

Hujan deras di wilayah tersebut turun sejak Minggu (25/12/2022) subuh atau sejak pukul 00.30 wita hingga pukul 17.30 wita.

“Hujan sudah sejak sabtu petang tapi hujan intensitas besar turun sejak minggu subuh sekira pukul 00.30 Wita,” ujar Kapolsek Sulamu, Ipda Defrit Wee, SH, Minggu (25/12/2022) petang

Kondisi ini  mengakibatkan terjadi banjir bandang akibat meluapnya sungai Noelbiboko Desa Pariti Kecamatan Sulamu, kabupaten Kupang.

Baca: Jalan Longsor Akibat Banjir, Jembatan di Takari Tak Bisa Dilalui

Akibatnya, ada sejumlah keluarga berdampak.

156 kepala keluarga di Dusun IV Kukak dan 50 kepala keluarga di Dusun I, Desa Pariti berdampak karena rumah warga terendam banjir.

Terdata pula rumah yang terdampak dan hanyut terbawa banjir sebanyak 2 unit tepatnya di sekitar bantaran sungai Noelbiboko Dusun IV Kukak Desa Pariti.

“Korban yang rumahnya hanyut diantaranya dari Dusun I dan IV Desa Pariti,” ujar Kapolsek.

Sementara korban dievakuasi ke kantor Klasis Sulamu di Dusun IV Desa Pariti maupun ke rumah-rumah warga famili dari kepala keluarga terdampak.

Pamatwil Kecamatan Sulamu Ipda Gregorius B. Fouk masih di lokasi kejadian bersama Tim BPBD Kabupaten Kupang untuk mendata para korban.

Peninjauan juga dilakukan Wakil ketua DPRD Kabupate  Kupang Yohanes Mase, Camat Sulamu Drs Alfi Sitama, Sekcam Sulamu Markus Fanggidae, SH, Kepala Desa Pariti Melkior Y Radja, para tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda Desa Pariti.

Sementara di lokasi kejadian sampai dengan pukul 17.0 Wita situasi banjir mulai surut.

Namun sesuai data BMKG diperkirakan hujan akan terjadi selama 72 jam sejak Minggu sehingga diperkirakan hujan akan reda pada 3 hari mendatang.

“Kami tetap siaga di lokasi kejadian akan datangnya hujan lebat dan banjir susulan,” ujarnya.

Hingga saat ini hujan masih mengguyur wilayah tersebut.

Badan Meterologi Klimatologi Geofisikan (BMKG) Stasiun Meterologi Eltari Kupang mengeluarkan peringatan dini waspada banjir dan longsor selama tiga hari kedepan, sejak 25 hingga 27 Desember 2022.

Surat peringatan dini yang ditandatangani Kepala BMKG Eltari Kupang, Agung Sudiono Abadi menyebutkan, wilayah NTT berada di periode musim hujan dengan kondisi suhu muka laut yang hangat, dan kelembaban yang cukup basah di tiap lapisan atmosfer.

Adanya seruakan dingin dari Benua Asia yang dapat meningkatkan kecepatan angin permukaan serta meningkatkan potensi awan hujan di NTT. Aktifnya gelombang atmosfer Rossby di sekitar Nusa Tenggara dan MJO, turut mempengaruhi terjadinya peningkatan hujan dengan intensitas sedang, lebat yang disertai petir serta angin kencang berdurasi singkat.

Agung Sudiono Abadi mengimbau warga untuk waspada akan potensi dampak hujan dan angin kencang yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, banjir rob (banjir di wilayah pesisir), tanah longsor, pohon tumbang, jalanan licin, dan sambaran petir.

“Khusus untuk daerah bertopografi curam, bergunung, tebing patut waspada akan potensi longsor dan banjir bandang pada saat terjadi hujan dengan durasi yang panjang,” tutupnya, Minggu (25/12/2022).

Dua Unit Rumah Warga di Sulamu-Kupang Hanyut Terseret Banjir

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Imanuel Lodja
SHARE:
Tags
NTT
Berita Terkait
Maju Pilkada Kota Kupang 2024, Kadispora NTT Undur Diri dari ASN

Maju Pilkada Kota Kupang 2024, Kadispora NTT Undur Diri dari ASN

Berkunjung ke Polda NTT, Anggota Komisi III DPR RI Prihatin Kekurangan Logistik dan Personil di Polda NTT

Berkunjung ke Polda NTT, Anggota Komisi III DPR RI Prihatin Kekurangan Logistik dan Personil di Polda NTT

Pemilik ke Sumba, Satu Rumah Permanen di Kupang Terbakar

Pemilik ke Sumba, Satu Rumah Permanen di Kupang Terbakar

Bawa Bom Ikan Rakitan, Dua Nelayan Asal Semau Diamankan Ditpolairud Polda NTT

Bawa Bom Ikan Rakitan, Dua Nelayan Asal Semau Diamankan Ditpolairud Polda NTT

Satu Lagi PMI Ilegal Asal Manggarai Timur Meninggal di Malaysia, Total Jadi 66 Orang

Satu Lagi PMI Ilegal Asal Manggarai Timur Meninggal di Malaysia, Total Jadi 66 Orang

Digugat Oknum Anggota Polresta Kupang Kota, Polda NTT Menang Praperadilan

Digugat Oknum Anggota Polresta Kupang Kota, Polda NTT Menang Praperadilan

Komentar
Berita Terbaru