Abaikan Stimulus, IHSG dan Rupiah Ditutup Anjlok, Harga Cabai di Medan Susah Turun

digtara.com – Lagi, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berfluktuasi. Sempat bergerak di dua zona, IHSG yang mencoba melawan tekanan akhirnya ditutup melemah pada perdagangan hari ini. IHSG anjlok 0.78%, di level 6.199,65. IHSG ditutup turun di bawah level 6.200. Yang mengindikasikan adanya potensi tekanan lanjutan secara teknikal. IHSG dan Rupiah Ditutup Anjlok
Baca Juga:
Sementara itu, kinerja harga mata uang Rupiah ditutup melemah di atas level psikologis Rp14.400. Rupiah ditutup di level Rp14.405 per US Dolar.
Meskipun di sesi perdagangan pagi sempat melemah hingga mencapai Rp14.460 per US Dolarnya.
Kinerja pasar keuangan yang memburuk pada hari ini seakan mengabaikan kebijakan stimulus yang digelontorkan oleh AS nantinya.
Sementara itu, pelemahan bursa pada hari ini juga tidak terlepas dari kekuatiran akan kenaikan yield treasury serta minimnya sentiment positif yang menopang kinerja pasar keuangan.
Baca: Stok Mulai Melimpah, Harga Cabai Turun Tajam
Sejauh ini, dampak dari kenaikan yield bukan hanya menekan kinerja Rupiah dan IHSG.
Bahkan kinerja harga meas juga terpuruk seiring dengan aset dala US Dolar yang lebih menarik dibandingkan dengan aset dalam bentuk lainnya. Khususnya aset yang dinilai lebih beresiko di negara berkembang.
Harga Cabai di Medan Susah Turun
Dibagian lain, Gunawan Benjamin mengatakan, harga cabai di wilayah Jawa yang mencapai Rp100 per Kg, memicu kekuatiran akan kenaikan serupa di sejumlah wilayah lainnya.
Meskipun harga cabai di Kota Medan pada umumnya, saat ini harganya yang paling mahal Rp45 ribu per Kg. Tetapi pada dasarnya harga cabai di Sumut belakangan mengalami kenaikan signifikan.
Harga cabai sekitar tiga pekan lalu sempat menyetuh Rp22.000 hingga Rp25.000 per Kg untuk cabai merah. Namun seiring dnegan mahalnya cabai di luar Sumut, permintaan cabai ke wilayah ini sangat signifikan.
Bahkan beberapa pedagang besar dari wilayah Batubara maupun Deliserdang dan Serdangbedagai lebih memilih untuk memasarkan cabainya ke luar Sumut.
Baca: Masa Panen Habis, Harga Cabai Mulai Meroket di Medan
Perbedaan atau dipasritas harga yang begitu jauh membuat pedagang lebih senang menjual cabainya ke wilayah yang menawarkan harga lebih kompetitif.
Kenaikan harga cabai di Jawa juga membuat pasokan cabai dari luar wilayah Sumut mengalami gangguan. Pada dasarnya cabai dari wilayah Sumut itu juga kerap dibanjiri cabai dari wilayah Jawa.
Namun saat ini tentunya tidak demikian. Petani maupun pedagang akan lebih fokus menjual barang dagangannya di Jawa ketimbang menjual di sini.
Pada dasarnya, stok cabai di Sumut jika hanya diperuntukan warga Sumut harganya bisa berada dikisaran Rp25.000 hingga Rp30.000 per Kg saat ini.
Namun, inilah dinamika perdagangan cabai. Jadi memang tidak bisa dipungkiri kalau kita tidak bisa cabai bicara stok dan permintaan yang ada di Sumut saja.
Di luar wilayah Sumut juga mempengaruhi pembentukan harga di sini. Sumut pada dasarnya punya stok cabai yang melimpah.
Harga cabai mahal di Sumut bukan karena cabai langka di sini. Tetapi memang pemenuhan permintaan di luar wilayah Sumut menjadi masalah utamanya saat ini.
Baca: Cabai Harganya Pedas, Pedagang: Mungkin Ada Permainan Cukong
“Jadi meskipun saat ini mahal, saya yakin disaat daerah lain sudah mulai mampu memenuhi kebutuhannya sendiri, dan tidak ada gangguan cuaca ekstrim yang mengganggu tanaman cabai di Sumut, maka harga cabai berpeluang turun nantinya,” ujar Gunawan.
Abaikan Stimulus, IHSG dan Rupiah Ditutup Anjlok, Harga Cabai di Medan Susah Turun

Rupiah Menguat Tajam, Dolar AS Melemah, Akibat Kebijakan Trump?

Prediksi Pergerakan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Hari Ini Selasa 29 April 2025

Kurs Rupiah Terhadap Dolar AS Hari Ini Minggu 27 April 2025

Dibuka Perkasa, Rupiah Diproyeksi Loyo Hari Ini

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat
