Kamis, 04 Desember 2025

Kapolda NTT Prihatin dan Berduka Atas Kejadian Kebakaran Menewaskan Dua Bocah di Kupang

Imanuel Lodja - Selasa, 12 Agustus 2025 10:32 WIB
Kapolda NTT Prihatin dan Berduka Atas Kejadian Kebakaran Menewaskan Dua Bocah di Kupang
ist
Kapolda NTT Irjen Pol Dr Rudi Darmoko

digtara.com -Kebakaran melanda sebuah rumah tinggal di Desa Oelbanu, Kecamatan Amfoang Selatan, Kabupaten Kupang, NTT.

Baca Juga:

Rumah milik Herman Toleu (48) terbakar pada Minggu, 10 Agustus 2025 malam, sekitar pukul 20.30 Wita.

Peristiwa ini menelan korban jiwa dua anak kecil yang hangus terbakar, sementara satu korban lainnya berhasil selamat meski mengalami luka bakar pada kedua tangannya.

Kapolda NTT, Irjen Pol Dr Rudi Darmoko melalui Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Henry Novika Chandra menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas peristiwa tersebut.

"Kami turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban. Ini adalah musibah yang sangat memilukan, terlebih karena menimpa anak-anak yang masih kecil," ujar Kabid Humas pada Selasa (12/8/2025).

Ia mengimbau seluruh masyarakat, khususnya di wilayah pedesaan yang belum teraliri listrik, untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan lampu pelita atau sumber api lainnya.

"Pastikan anak-anak tidak ditinggal sendirian di rumah demi mencegah kejadian serupa. Kepolisian akan terus melakukan penyelidikan dan memastikan penanganan yang terbaik bagi korban dan keluarganya," tambah mantan Kabag Dalpers Biro SDM Polda NTB ini.

Rumah berukuran 3×4 meter beratap seng dan berdinding pelupu serta dapur berbentuk bulat berdinding bambu itu rata dengan tanah setelah api melalap seluruh bangunan.

Kebakaran diduga dipicu oleh lampu pelita yang terjatuh akibat tersenggol seekor anjing, sehingga memicu api yang dengan cepat membesar.

Korban jiwa dalam kejadian ini Medika Toleu (5) dan Pedronela Toleu (3) meninggal dunia dengan kondisi hangus terbakar.

Sementara korban selamat adalah Helmi Patresia Toleu (9), yang berhasil keluar dari rumah dan mencari pertolongan warga.

Minggu petang sebelum kejadian, orang tua para korban pergi ke kebun untuk mengambil pinang, meninggalkan ketiga anak sendirian di rumah.

Saat kejadian, ketiga korban berada di kamar, sementara lampu pelita menyala di atas meja makan.

Seekor anjing yang masuk ke rumah melompat ke meja dan menjatuhkan lampu tersebut.

Api cepat membesar, membakar perabotan dan bagian rumah.

Helmi Patresia berusaha mengajak adik-adiknya keluar, namun keduanya menolak.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tujuh Tersangka Pembunuhan Mahasiswa di Kupang Diburu Dari Kalimantan, Jakarta, Bali Hingga Kupang

Tujuh Tersangka Pembunuhan Mahasiswa di Kupang Diburu Dari Kalimantan, Jakarta, Bali Hingga Kupang

Polda NTT Gelar Reka Ulang Kasus Pembunuhan Mahasiswa di Kupang

Polda NTT Gelar Reka Ulang Kasus Pembunuhan Mahasiswa di Kupang

Tiga Tahun Berlalu, Polda NTT Tangkap Tujuh Pelaku Pembunuhan Mahasiswa di Kupang

Tiga Tahun Berlalu, Polda NTT Tangkap Tujuh Pelaku Pembunuhan Mahasiswa di Kupang

Keluarga Prada Lucky Namo Harap Tuntutan Maksimal Bagi Para Terdakwa

Keluarga Prada Lucky Namo Harap Tuntutan Maksimal Bagi Para Terdakwa

Curi Handphone Saat Mabuk Miras, Residivis di Kota Kupang Ditangkap Polisi

Curi Handphone Saat Mabuk Miras, Residivis di Kota Kupang Ditangkap Polisi

Profesor Jefri Bale Terpilih Jadi Rektor Undana

Profesor Jefri Bale Terpilih Jadi Rektor Undana

Komentar
Berita Terbaru