Wakapolda NTT Sambangi Panti Asuhan Bhakti Luhur Ende

Baca Juga:
Kunjungan tersebut berlangsung pada Minggu (15/6/2025) sekitar pukul 10.00 Wita usai ibadah Misa Minggu pagi di Gereja Katedral Ende.
Wakapolda NTT bersama rombongan disambut hangat dan penuh suka cita oleh anak-anak panti asuhan.
Dengan penuh kasih sayang, Brigjen Pol. Baskoro Tri Prabowo menyapa dan berinteraksi langsung dengan anak-anak, serta menyerahkan bantuan sosial sebagai bentuk kepedulian dan perhatian kepada mereka.
Panti Asuhan Bhakti Luhur sendiri mengasuh 21 anak terdiri dari anak yatim piatu dan penyandang disabilitas.
Momen kebersamaan ini pun berlangsung penuh kehangatan dan kebahagiaan.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Irwasda Polda NTT, Kombes Pol Murry Mirranda, Auditor Kepolisian Madya Tingkat I Itwasda, Kombes Pol FX Irean Arianto, Dirpolair, Kombes Pol Irwan Deffi Nasution, Dirreskrimum, Kombes Pol Patar Silalahi, Kabidhumas, Kombes Pol Henry Novika Chandra, Wadirintelkam, AKBP Erwin Saleh, Kapolres Ende AKBP I Gede Ngurah Joni Mahardika serta Ketua Bhayangkari Cabang Ende beserta jajaran pengurus.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya Polda NTT dalam menjalin kedekatan dan mempererat tali kasih dengan masyarakat, khususnya kepada anak-anak yang membutuhkan perhatian lebih.
Wakapolda NTT berharap, kehadiran jajaran Polda NTT dapat memberikan semangat dan kebahagiaan bagi anak-anak di Panti Asuhan Bhakti Luhur.
Valen, perwakilan dari panti asuhan Bhakti Luhur menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Wakapolda NTT beserta jajaran yang sudah hadir ke Panti Asuhan Bhakti Luhur dengan membawa kasih dan berkat serta bantuan sosial kepada anak-anak Panti Asuhan Bhakti Luhur.

Dua Tahun Terakhir, Polres Ende Berhasil Tuntaskan Delapan Perkara Korupsi

Berkas P21, Polres Ende Limpahkan Kasus Korupsi ke Kejaksaan

Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Kandidat Kuat Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo

Cabuli Remaja Putri Usia 11 Tahun, Lansia di Kupang-NTT Segera Disidangkan

Senator Asal Jateng Soroti Gelombang Demo Berhari-hari. Abdul Kholik: Demo Dipicu Mulai dari Ketimpangan Ekonomi, Inkonsistensi Penegakan Hukum Hingga Krisis Moralitas Pejabat
