Jumat, 05 Desember 2025

Tokoh Agama dan Aktivis di Kupang-NTT Tuntut Kapolda NTT Tuntaskan Kasus Pencabulan Mantan Kapolres Ngada

Imanuel Lodja - Jumat, 21 Maret 2025 15:15 WIB
Tokoh Agama dan Aktivis di Kupang-NTT Tuntut Kapolda NTT Tuntaskan Kasus Pencabulan Mantan Kapolres Ngada
ist
Tokoh Agama dan Aktivis di Kupang-NTT Tuntut Kapolda NTT Tuntaskan Kasus Pencabulan Mantan Kapolres Ngada
digtara.com - Sejumlah tokoh agama dan aktivis di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar aksi damai pada Jumat (21/3/2025).

Baca Juga:

Mereka menuntut agar Kapolda NTT menuntaskan kasus dugaan kekerasan seksual, pedofilia, TPPO yang dilakukan mantan Kapolres Ngada, AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja.

Lerry Mboeik, salah satu aktivis yang ikut dalam aksi damai tersebut mengatakan kedatangan ke Polda NTT untuk menuntut Kapolda NTT, Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga menuntaskan kasus yang melibatkan mantan Kapolres Ngada.

"Kasus mantan Kapolres Ngada itu sangat memalukan institusi Polri," kata Lerry di sela-sela aksi damai di Mapolda NTT.

Dia mengatakan, tiga korban kekerasan seksual yang dilakukan mantan Kapolres Ngada itu juga harus mendapat perlindungan dari Polda NTT.

Dia menjelaskan apa yang dilakukan AKBP Fajar sudah tergolong predator anak atau pedofilia karena korban bukan hanya satu orang tetap tiga orang dan bahkan bisa lebih.

"Bisa saja korbannya lebih dari tiga makanya perilaku eks Kapolres Ngada itu sudah bisa digolongkan dalam predator anak, sehingga harus mendapat hukuman yang seberat-beratnya," ujarnya.

Ia meminta Polda NTT tidak melindungi mantan Kapolres Ngada.

"Jangan lagi dilindungi, jangan lagi memelihara kejahatan di dalam tubuh Polri," tandasnya.

Aktivis lainnya Ana Djukana mengatakan apa yang dilakukan mantan Kapolres Ngada membuat kepercayaan kepada Polri semakin menurun.

"Polisi harusnya menjadi pelindung bukan menjadi predator anak," kata Ana Djukana.

Menurut Ana polisi yang harus jadi pelindung saat ini sudah bukan intitusi yang aman bagi masyarakat terutama kaum rentan. Karena apa yang dilakukan AKBP. Fajar menunjukkan polisi bukan lagi sebagai pelindung.

Aksi damai tersebut juga diikuti mantan Ketua Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT), Pdt Merry Kolimon, Pdt Emy Sahertian, Veronika Ata dan OKP seperti PMKRI dan GMKI Kupang

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Lagi, Sidang Tuntutan Komandan Kompi dan Empat Senior Prada Lucky Ditunda

Lagi, Sidang Tuntutan Komandan Kompi dan Empat Senior Prada Lucky Ditunda

Tujuh Tersangka Pembunuhan Mahasiswa di Kupang Diburu Dari Kalimantan, Jakarta, Bali Hingga Kupang

Tujuh Tersangka Pembunuhan Mahasiswa di Kupang Diburu Dari Kalimantan, Jakarta, Bali Hingga Kupang

Polda NTT Gelar Reka Ulang Kasus Pembunuhan Mahasiswa di Kupang

Polda NTT Gelar Reka Ulang Kasus Pembunuhan Mahasiswa di Kupang

Tiga Tahun Berlalu, Polda NTT Tangkap Tujuh Pelaku Pembunuhan Mahasiswa di Kupang

Tiga Tahun Berlalu, Polda NTT Tangkap Tujuh Pelaku Pembunuhan Mahasiswa di Kupang

Keluarga Prada Lucky Namo Harap Tuntutan Maksimal Bagi Para Terdakwa

Keluarga Prada Lucky Namo Harap Tuntutan Maksimal Bagi Para Terdakwa

Curi Handphone Saat Mabuk Miras, Residivis di Kota Kupang Ditangkap Polisi

Curi Handphone Saat Mabuk Miras, Residivis di Kota Kupang Ditangkap Polisi

Komentar
Berita Terbaru