43 Orang Meninggal di Jalan Raya Selama Tahun 2023 di Wilayah Polres Kupang

digtara.com - Polres Kupang mencatat ada 191 kejadian kecelakaan lalu lintas selama kurun waktu tahun 2023.
Baca Juga:
Dari jumlah ini ada 41 kejadian yang berakibat korban meninggal dunia.
"Kecelakaan dalam kurun waktu 1 Januari hingga 31 Desember 2023 sebanyak 191 kejadian. Jumlah kejadian berakibat korban meninggal dunia 41 kejadian," ujar Kasat Lantas Polres Kupang, Iptu Arina Ekklesia Behhi, Selasa (9/1/2024).
Dari 191 kejadian ini, ada 43 orang korban meninggal dunia, 61 orang mengalami luka berat dan 243 orang mengalami luka ringan.
"Kerugian material Rp 562.700.000," tandas Kasat Lantas.
Kecelakaan lalu lintas ini kebanyakan disebabkan karena lalainya pengendara saat trek lurus dan ngebut serta karena konsumsi minuman keras (miras).
Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) sendiri mencatat sepanjang 2023, jumlah korban tewas karena kecelakaan lalu lintas (lakalantas) mencapai 382 orang.
Meski jumlahnya turun dibanding 2022 dengan 397 kasus, namun tingkat kecelakaan di NTT masih tetap tinggi.
Wadur Lantas Polda NTT, AKBP Yoseph Krisbianto saat jumpa pers akhir tahun pada Minggu (31/12/2023) mengakui jumlah lakalantas pada 2023 yaitu 1.407 kasus.
Sedangkan pada 2022 yaitu 1.293 kejadian.
"Tren lakalantas selama 2023 naik sebesar 9 persen," katanya.
Dia mengatakan untuk korban luka berat karena lakalantas pada 2022 berjumlah 471, sedangkan 2023 berjumlah 623 kejadian.
Kemudian korban luka ringan pada 2022 berjumlah 1.462 orang, sedangkan 2023 yaitu 1.624 orang.
Perbandingannya mengalami kenaikan sebesar 11 persen.
Adapun kerugian materiel akibat kecelakaan lalu lintas di NTT mencapai Rp 4,6 miliar.
Polisi mengimbau agar pengendara mematuhi aturan yang ada, memakai fitur keselamatan, dan tak membuat ulah yang merugikan diri sendiri dan orang lain di jalanan.
Tingginya angka kecelakaan lalu lintas yang disebabkan faktor pengendara yang mengkonsumsi minuman keras (Miras) saat berkendara di wilayah NTT menjadi perhatian Kapolda NTT, Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga.
Saat bertemu wartawan di Polda NTT, Minggu (31/12/2023), jenderal bintang dua ini mengatakan kalau ia akan mengevaluasi peredaran miras di NTT.
"Saya akan evaluasi berapa banyak miras yang masuk ke wilayah NTT, dari mana saja dan hal lainnya," ujar Kapolda NTT.
persoalan miras ini akan dibawa dalam rapat bersama Forkopimda NTT dan pihak terkait lainnya.
Kapolda NTT juga akan mengkoordinasikan terkait dengan kondisi jalan yang ekstrim di wilayah NTT sebagai salah satu penyebab tingginya angka kecelakaan lalu lintas.
Kapolda NTT menyatakan hal tersebut setelah mendengarkan paparan dan penjelasan dari Wadir Lantas Polda NTT, AKBP Yosep Krisbianto mengenai angka kecelakaan lalu lintas di wilayah NTT.
Wadir Lantas Polda NTT menyebutkan kalau angka kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polda NTT di tahun 2023 mengalami kenaikan 114 kejadian atau naik 9 persen.
Penyebab tingginya angka kecelakaan lalu lintas ini karena faktor manusia, alam dan jalan.
"Kebanyakan kecelakaan lalu lintas di wilayah Polda NTT terbanyak karena faktor manusia karena pengendara dipengaruhi miras dan mengabaikan faktor kecepatan," ujar mantan Kapolres Belu ini.
Selain itu, jalan di wilayah NTT sangat berliku sehingga membutuhkan konsentrasi yang hati-hati dari pengendara.
Walau angka kecelakaan lalu lintas tinggi, mantan Kasat Lantas Polres Sumba Barat ini menyebutkan kalau korban meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas menurun.
Untuk pelanggaran lalu lintas di tahun 2022 ada 8.577 kendaraan yang ditilang dan meningkat tajam pada tahun 2023 atau sebanyak 11.188 dengan trend kenaikan 2.611 pelanggaran atau naik 30 persen.
Kendaraan yang ditilang pada tahun 2022 sebanyak 15.867 dan pada tahun 2023 sebanyak 17.850 teguran, naik sebanyak 1.983 teguran atau naik 12 persen untuk kendaraan yang tidak ditilang dan hanya ditegur.
Dalam kurun waktu tahun 2023, ada 14 operasi kepolisian yang digelar terdiri dari 4 operasi terpusat, 3 operasi terpusat kewilayahan dan 7 operasi kewilayahan.
Empat operasi terpusat yakni operasi Ketupat Turangga, ASEAN Summit Turangga, operasi Mantap Brata Turangga dan operasi Lilin Turangga 2023.
Tiga operasi terpusat kewilayahan tahun 2023 yakni operasi keselamatan Turangga, Operasi Patuh Turangga dan Operasi Zebra Turangga 2023.
Sedangkan tujuh operasi kewilayahan tahun 2023 yakni operasi Semana Santa Turangga, operasi Illegal Fishing Turangga, Operasi Bina Kusuma Turangga, operasi Bina Waspada Turangga, operasi Bina Karuna Turangga, operasi Komodo 2 Turangga dan operasi Pekat Turangga tahun 2023.
Selama pelaksanaan operasi keselamatan, operasi patuh, operasi ketupat dan operasi zebra Turangga tahun 2023 ada 49 kecelakaan lalu lintas, naik 44 persen dibandingkan tahun 2022 yang hanya sebanyak 34 kejadian.
Jumlah korban meninggal selama pelaksanaan operasi keselamatan juga naik. Pada tahun 2022 sebanyak 9 orang korban meninggal dunia dan pada tahun 2023 naik menjadi 19 orang korban atau naik 111 persen.
Jumlah korban luka berat pada tahun 2022 sebanyak 5 orang dan pada tahun 2023 sebanyak 24 orang atau naik 19 kejadian atau 380 persen.
Korban luka ringan pada tahun 2022 sebanyak 66 orang dan naik 4 persen pada tahun 2023 atau sebanyak 58 orang.

Polda NTT Panen 20 Ton Jagung Pada Lahan Lima Hektar

Ribut Pasca Mabuk Miras, Sejumlah Pemuda di Kupang Diamankan Polisi

Tiga Anak Dibawah Umur Pelaku Pencurian di Kota Kupang Dikenakan Hukuman Wajib Lapor

Warga Oesapa Barat-Kupang 'Curhat' Ke Kapolresta Soal Miras, Balapan Liar dan Pesta Tanpa Batas Waktu

Diterjang Angin, Rumah PHL Polda NTT Roboh Rata Tanah
