Selasa, 01 Juli 2025

Belasan Warga NTT Meninggal Akibat DBD

Imanuel Lodja - Senin, 04 Desember 2023 06:41 WIB
Belasan Warga NTT Meninggal Akibat DBD
internet
Ilustrasi.

digtara.com - Hingga November 2023, kasus kematian akibat Demam Berdarah (DBD) di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mencapai 12 kematian dengan 1.995 penderita.

Baca Juga:

Kasus tertinggi kematian akibat DBD di NTT terjadi di Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) dengan 5 kematian.

Kemudian diikuti Kota Kupang dengan 2 kematian dari 181 penderita.

"Total 12 kematian di NTT dan tertinggi di Sumba Barat Daya yang ada 189 penderita dengan 5 kematian," ungkap Kepala Dinas Kesehatan dan Pencatatan Sipil Provinsi NTT, Ruth D. Laiskodat, Senin (4/12/2023).

Kasus kematian akibat DBD juga terjadi di Kabupaten Kupang, Flores Timur, Ende, Sikka, Manggarai, masing-masing dengan 1 kasus kematian.

Jumlah kematian ini terbilang lebih rendah dibandingkan 2022.

Tahun lalu itu ada 29 kasus kematian dari 3.376 penderita DBD.

Pada 2022 pun Kabupaten Sumba Barat Daya dan Sumba Timur memiliki kematian tertinggi di NTT, masing-masing 5 kasus.

Kemudian diikuti 3 kasus kematian masing-masing di Kabupaten Ngada dan Sikka.

Beberapa daerah di NTT juga mengalami 1 hingga 2 kasus kematian.

Ruth minta agar antisipasi penularan DBD di kabupaten dan kota di NTT sudah dilakukan terlebih memasuki musim hujan Desember hingga Februari nantinya.

Ia menekankan gerakan 3M Plus untuk menangkal DBD yaitu menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air, mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DBD pada manusia.

Selain itu poin Plus antara lain menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, melakukan gotong royong untuk membersihkan lingkungan secara bersama, hingga memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar.

Ruth menyebut saat ini Kota Kupang menjadi pilot projects pemanfaatan nyamuk woolbachia guna menurunkan kasus DBD yang dibawa nyamuk aedes aegypti.

Ia berharap program tersebut dapat berjalan baik sehingga nantinya dapat menjadi langkah awal untuk menekan kasus DBD di NTT.

"Kita berharap berhasil di sini agar bisa dilaksanakan di tempat lain tapi garis besarnya kita tetap 3M Plus," pungkasnya.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Bercanda Soal Keripik Pisang, Remaja di Rote Ndao Malah Dianiaya

Bercanda Soal Keripik Pisang, Remaja di Rote Ndao Malah Dianiaya

Veki Poro dan Wene Lodo, Dua Pendaki Asal Kupang Hilang di Gunung Mutis-NTT

Veki Poro dan Wene Lodo, Dua Pendaki Asal Kupang Hilang di Gunung Mutis-NTT

Gara-gara Pelepah Daun Kelapa, Petani Di Sumba Barat Daya Tewas Diserang Sejumlah Warga

Gara-gara Pelepah Daun Kelapa, Petani Di Sumba Barat Daya Tewas Diserang Sejumlah Warga

Hari Ketiga Pencarian Nelayan Asal NTB di Perairan NTT Masih Nihil

Hari Ketiga Pencarian Nelayan Asal NTB di Perairan NTT Masih Nihil

Nelayan Asal Lombok-NTB Tenggelam Ketika Melaut di Wilayah Sumba-NTT

Nelayan Asal Lombok-NTB Tenggelam Ketika Melaut di Wilayah Sumba-NTT

Senyum Bahagia Tukang Ojek di Ende-NTT Saat Rumahnya Dibedah Kapolres Ende

Senyum Bahagia Tukang Ojek di Ende-NTT Saat Rumahnya Dibedah Kapolres Ende

Komentar
Berita Terbaru