Hasil Riset 11 Tahun, Buah Cempedak Guling Asal Binjai Akhirnya Miliki Berat 23 Kilogram

digtara.com – Setelah 11 tahun melakukan riset dengan berbagai metode, akhirnya, produk tanaman unggulan nasional Cempedak Guling yang berasal dari Kebun Lada Binjai dapat mencapai bobot hingga 23 kilogram.
Baca Juga:
Mereka para penangkar benih tanaman Cempedak Guling yang berasal dari Jalan Madura, Lingkungan III, Kelurahan Kebun Lada, Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai ini tentunya menyambut baik kabar gembira ini.
“Awalnya buah ini beratnya hanya sekitar 8 sampai 14 kilogram saja. Tapi sekarang ini kami temukan beratnya ternyata sudah bisa mencapai 23 kilogram lebih. Ini masih bisa besar lagi, tergantung bagaimana perawatannya,” kata M. Arifin, selaku Pembina Penangkar Benih Tanaman Kota Binjai, Senin (5/9/2022).
Baca: Tiga Warga Binjai yang Terjebak di Kamboja Akhirnya Tiba di Kampung Halaman
Penemuan hasil buah Cempedak Guling berbobot 23 Kilogram dengan panjang 25 centimeter dan lebar lingkaran 75 centimeter tersebut langsung dipamerkan kepada warga kampung dan akhirnya cempedak tersebut di belah untuk dilihat isi dalamnya dan disantap bersama-sama.
Arifin menjelaskan, buah Cempedak Guling ini adalah hasil riset pihaknya sejak 11 tahun yang lalu. Bahkan dari riset ini, buah ini akan terus ada tanpa menunggu musim buah.
“Biasanya, kalau cempedak yang lain itu berbuah musiman, ada tahunnya untuk berbuah, tapi kalau Cempedak Guling ini tidak ada musimnya, pohonnya akan berubah terus,” pungkasnya.
Bahkan, kata Arifin, isi Cempedak Guling juga berukuran besar, rasanya manis dan memiliki tekstur yang cukup besar. Berbeda dengan buah Cempedak lain yang memiliki ukuran kecil.

“Nah, kelebihan dari Cempedak Guling ini selain rasanya yang sangat manis juga tidak membuat perut kembung. Sehingga banyak orang jadi ketagihan dibuatnya,” cetusnya.
Kepada para penangkar benih tanaman, Arifin berharap supaya budi daya tanaman Cempedak Guling ini dapat lebih ditingkatkan. Sebab, Cempedak Guling ini berbeda dengan cempedak pada umumnya yang hanya bisa berbuah setiap musimnya dan lebih bernilai ekonomis.
“2,5 tahun tanaman Cempedak Guling ini sudah bisa berbuah dari mulai penanaman. Saat mulai berbuah, makan akan terus berbuah selamanya tanpa menunggu musim buah alias nge-dor kalau bahasa gaulnya,” bebernya.
Terakhir, Arifin juga berharap kepada pemerintah terkait agar memberikan perhatian serta dukungannya kepada para penangkar dalam membudi dayakan benih tanaman Cempedak Guling ini, supaya lebih dikenal luas lagi di luar daerah.
“Varian buah Cempedak Guling hasil ciptaan para penangkar benih tanaman kami disini sudah pernah menjadi juara satu dalam Festival Buah se-Sumut. Jadi kami harap Pemerintah Kota Binjai mau memperhatikan kami demi kemajuan kita semua,†tambahnya.
Hal senada disampaikan Penangkar Benih Tanaman, Amrial. Disebutkannya untuk varian tanaman benih buah Cempedak Guling ini memiliki berbagai kategori. Yakni, label feed yang sudah berbuah dan kedua benih dasar namanya label putih. Kemudian ada yang disebut label ungu dan diperbanyak lagi menjadi label biru.
“Itu untuk benih sebar, jadi kepada petani penangkar, itu lah dia tadi yang bisa dijadikan induk,†jelasnya.
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Hasil Riset 11 Tahun, Buah Cempedak Guling Asal Binjai Akhirnya Miliki Berat 23 Kilogram

53 Pejabat Struktural Lembaga dan Prodi UISU Dilantik: Rektor UISU Ingatkan Program Pendirian Rumah Riset

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia
