Jumat, 18 Juli 2025

Masih Dikerjakan, Jalan Provinsi Senilai Rp 28 Miliar di Alor NTT Sudah Rusak

Imanuel Lodja - Selasa, 24 Mei 2022 03:18 WIB
Masih Dikerjakan, Jalan Provinsi Senilai Rp 28 Miliar di Alor NTT Sudah Rusak

digtara.com – Ruas jalan provinsi yakni ruas jalan Kalabahi-Kokar, Kabupaten Alor, NTT yang menghubungkan 18 desa dan satu kelurahan di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), rusak di sejumlah titik.

Baca Juga:

Padahal, jalan aspal hotmix dengan pagu anggaran Rp 28,2 miliar itu belum selesai dikerjakan oleh kontraktor PT Karya Baru Calisa.

Kondisi jalan yang rusak itu dikeluhkan tokoh pemuda Kecamatan Alor Barat Laut, Sokan Teibang.

Baca: Besi Cor di Tengah Jalan Rusak di Bincar Padangsidimpuan Membahayakan

Menurut Sokan, kualitas jalan yang dibangun sangat buruk, sehingga mengalami retak dan pecah-pecah.

“Kualitas jalan ini tidak baik, karena baru selesai aspal satu sampai dua hari kemudian, sudah terjadi kerusakan di beberapa titik,” ungkap Sokan, Selasa (24/5/2022).

Baca: Warga dan Pengendara Keluhkan Jalan Rusak Tak Jauh dari Kantor Dinas PU Medan

Berdasarkan data yang tertera pada papan proyek lanjut Sokan, proyek jalan ini berasal dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun anggaran 2021 dan mulai dikerjakan pada 30 November 2021.

Jalan ini dikerjakan selama 240 hari kalender, dengan panjang jalan 14,91 kilometer, yang melintasi dua kecamatan yakni Teluk Mutiara dan Alor Barat Laut.

Namun kata Sokan, belum rampung dikerjakan, jalan ini malah rusak.

Sokan bersama warga lainnya kecewa dengan kondisi itu.

Sudah mengingatkan Kontraktor dan PUPR Provinsi NTT

Menurut Sokan, dia dan warga lainnya sudah berulang kali mengingatkan kepada kontraktor dan PUPR Provinsi NTT, mulai dari kualitas agregat hingga meminta agar memperhatikan curah hujan jika jalan hendak diaspal, tetapi tetap saja terjadi kerusakan.

Baca: Banyak Jalan Rusak Sebabkan Kecelakaan, Satlantas Polresta Deli Serdang Lakukan Ini

“Ini kerusakan sudah yang ketiga kalinya terjadi selama masa pekerjaan. Kerusakan pertama ada sekitar sembilan titik sudah ditambal sulam. Kerusakan kedua itu terjadi retakan satu hari setelah diaspal, tapi belum diperbaiki. Kemudian kerusakan ketiga yang terjadi lagi retakan di pinggir bahu jalan,” ungkap dia.

Sokan pun meminta Dinas PUPR NTT segera memberikan teguran keras kepada kontraktor pelaksana dan pengawas yg terkesan lalai dalam bekerja.

“Harapan saya agar kualitas pekerjaan bisa diperhatikan dan dijaga dengan baik. Segala bentuk penyebab yang mengakibatkan terjadi kerusakan itu harus diperhatikan agar tidak terjadi kerusakan di sisa pekerjaan berikutnya,” ujar Sokan.

Kepala Dinas PUPR Provinsi NTT Maksi Nenabu tak merespon pertanyaan wartawan melalui pesan multimedia.

Hal yang sama juga, ketika wartawan menghubungi Direktur Utama PT Karya Baru Calisa Acui.

Pesan yang dikirim, meski telah dibaca tapi tak juga dibalas.

Masih Dikerjakan, Jalan Provinsi Senilai Rp 28 Miliar di Alor NTT Sudah Rusak

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Imanuel Lodja
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Setubuhi Remaja Putri Dibawah Umur, Petani di Ngada-NTT Diamankan Polisi

Setubuhi Remaja Putri Dibawah Umur, Petani di Ngada-NTT Diamankan Polisi

Sempat Ditutup Karena Konflik Internal, Polisi Buka Kembali Segel TK Raudhatul Athfal Al-Falah Sumba Barat Daya

Sempat Ditutup Karena Konflik Internal, Polisi Buka Kembali Segel TK Raudhatul Athfal Al-Falah Sumba Barat Daya

Petani di Sumba Timur-NTT Ditemukan Tewas Gantung Diri di Rumahnya

Petani di Sumba Timur-NTT Ditemukan Tewas Gantung Diri di Rumahnya

Pengguna Sepeda Listrik di Jalan Raya Ditindak

Pengguna Sepeda Listrik di Jalan Raya Ditindak

Uang Palsu Beredar saat Penyaluran Dana Bansos dan PKH di Sabu Raijua

Uang Palsu Beredar saat Penyaluran Dana Bansos dan PKH di Sabu Raijua

Polres Sabu Raijua Operasi Patuh Sambil Bagi Helm Gratis

Polres Sabu Raijua Operasi Patuh Sambil Bagi Helm Gratis

Komentar
Berita Terbaru