Remaja 15 Tahun Penikam Sepupu Cabul di NTT Kini Lebih Tenang dan CeriaÂ

digtara.com – Kondisi MSK (15), gadis remaja penikam sepupunya, semakin membaik selama menjalani rehabilitasi di Balai Rehabilitasi Sosial Anak Yang Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) Naibonat Kupang.
Baca Juga:
“Saat ini sudah membaik (kondisi MSK), sudah bisa berinteraksi dengan teman-temannya,” Kepala BRSAMPK Naibonat Kupang, Supriyono yang ditemui di kantornya Sabtu (20/2/2021).
Diuraikan Supriyono, kondisi MSK saat ini berangsur membaik setelah mendapat pendampingan atau trauma healing dari pekerja sosial (Peksos) yang bertugas di BRSAMPK Naibonat Kupang.
Kondisi ini menurut Supriyono sudah sangat berbeda dengan seminggu yang lalu saat MSK tiba di balai tersebut.
Saat itu MSK masih terlihat pendiam dan belum mau berinteraksi dengan teman-temannya yang sedang menjalani rehabilitasi.
“Dia juga masih kelihatan cemas”, kata Supriyono.
Tetapi dengan berjalannya waktu MSK sudah bisa berinteraksi dan lebih ceria. Dia sudah lebih nyaman dan lebih tenang sekarang.
Secara fisik MSK juga sangat segar saat ini.
“Kondisi kesehatannya juga baik”, jelasnya.
Pengampu Khusus
Dalam penanganan terhadap MSK, ada seorang pengampu yang ditunjuk khusus untuk memberikan pendampingan terhadap MSK.
Dikatakan Supriyono, selain pengampu ada 12 konselor yang juga turut membantu MSK dalam pendampingan. Sehingga bisa memberi rasa nyaman dan aman bagi MSK selama berada di tempat rehabilitasi ini.
Emy Magdalena sebagai pengampu dari MSK menjelaskan dalam memberikan pendampingan, menurut Emy, MSK diberi juga konseling psikologis. Selain itu berbagai hiburan agar MSK tidak terlalu memikirkan persoalan hukum yang dialaminya.
MSK juga selalu mengikuti seluruh kegiatan dengan baik. Dia cukup aktif dalam berinteraksi selama mendapat pendampingan.
Sebelumnya, MSK remaja berusia 15 tahun, menjadi tersangka kasus pembunuhan pada Rabu (10/2/2021).
MSK membunuh sepupunya NB (48) yang memaksanya untuk berhubungan badan di hutan.
Korban dan MSK sebelumnya janjian untuk bertemu di Pantai Bitan dekat rumah mereka di Desa Oni, Kecamatan Kualin, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), NTT.
Saat MSK mengikuti NB ke pantai. MSK membawa serta parang dan pisau yang diselipkan di saku celana belakang.
NB meminta MSK untuk berhubungan badan. Tapi MSK menolak permintaan tersebut dan terjadi percecokan diantaranya kedua.
Karena NB terus memaksa sehingga MSK kemudian mengambil pisau yang terselip di saku celana belakang dan menikam NB pada lehernya hingga tewas.

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur
