Mahasiswi di Kupang Dihamili Pelajar SMA Yang Dikenal Lewat Facebook

digtara.com | KUPANG – GH (17), mahasiswi salah satu perguruan tinggi di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), mendatangi Mapolres Kupang Kota, Rabu (24/7/2019).

Baca Juga:

• Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat
• Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS
• Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

GH datang ke kantor polisi dengan didampingi keluarganya untuk melaporkan perbuatan sang kekasih HMK alias Hongratus (17), yang telah menghamilinya.

Hongratus adalah seorang pelajar di salah satu SMA di Kabupaten Timor Tengah Utara. Ia berkenalan dengan GH melalui laman media sosial Facebook sejak tahun 2015, dan resmi berpacaran sejak tahun 2016.

Mereka menjalin kasih secara jarak jauh, hingga beberapa waktu lalu, Hongratus datang dari Timor Tengah Utara ke Kupang lantaran sedang ada acara keluarga.

Saat itu lah, pelaku dan korban bertemu dan kemudian berhubungan badan di salah satu rumah kenalan mereka di Kelurahan Lasiana, Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang.

Pasca kejadian ini, pelaku kembali ke Kabupaten TTU dan korban tetap tinggal di Kota Kupang melanjutkan pendidikannnya.

Sebulan kemudian, pelaku datang lagi dan bertemu korban. Lagi-lagi pelaku dan korban melakukan hubungan badan.

Terakhir pada bulan Desember 2018 lalu, pelaku datang lagi ke Kupang dan berhubungan badan dengan korban.
Korban pun diketahui hamil. Desember 2018 keluarga pelaku dan korban bertemu membahas kehamilan korban. Saat itu pelaku mengaku telah menghamili korban.

Namun belakangan pelaku kabur dan susah dihubungi. Sementara janin dalam kandungan korban makin membesar dan korban sudah melahirkan.

Kesal dengan sikap pelaku, orangtua korban pun memilih melaporkan kasus ini ke polisi di Polres Kupang Kota.

Usai membuat laporan polisi, korban diperiksa penyidik unit Perlindungan Perempuandan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Kupang Kota. Kasat Reskrim Polres Kupang Kota, Iptu Bobby Jacob Mooynafi, membenarkan adanya laporan korban. Saat ini mereka sedang melakukan penyelidikan atas kasus itu. Termasuk memeriksa orangtua korban.

“Pelaku awalnya mengakui perbuatannya saat pertemuan bulan Desember 2018 lalu, namun belakangan pelaku menghindar dan susah dihubungi,”kata Bobby.

Saat ini Polisi, lanjut Bobby, sudah mengeluarkan panggilan kepada pelaku. Namun sampai hari ini Hongratus belum memenuhi panggilan.

“Segera kita keluarkan panggilan berikutnya karena pelaku sudah kabur ke pulau Flores,” tandasnya.

[AS]