Muhammadiyah: Parpol Bertanggungjawab Terkait Politik Semakin Memanas

Digtara.com | JAKARTA – Terkait kondisi politik Indonesia yang memanas usai penyelenggaraan Pemilu 2019. Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir angkat bicara. Dia menilai partai-partai politik harus ikut bertanggungjawab atas memanasnya kondisi Indonesia saat ini.
Baca Juga:
- Polda NTT-PW Ansor dan PW Pemuda Muhammadiyah Sepakat Perkuat Kamtibmas
- Viral Surat Undangan Bimtek Pembelajaran Mendalam Region Jawa Tengah 2 Hanya Libatkan Muhammadiyah, Ketua Maa'rif NU Jateng Fakhruddin Karmani: Kemendikdasmen Bukan Milik Ormas Tertentu
- Catat! Ini Batas Akhir Bayar Utang Puasa Ramadhan
Dia mengungkapkan untuk meredam kondisi perpolitikan Indonesia yang memanas, para elite partai politik harus meredam diri. Haedar menilai pernyataan-pernyataan dari elite partai politik justru membuat suasana memanas.
“Yang di Senayan ini, partai-partai politik juga untuk ikut bertanggungjawab. Kalau masyarakat itu pada umumnya sudah diam, masyarakat itu sudah tenang. Tapi elite ini masih ada geliat di dalam hasrat-hasrat politiknya,” ujar Haedar di kantor PP Muhammadiyah, Jalan Cik di Tiro, Kota Yogyakarta.
Haedar menerangkan bahwa Muhammadiyah sebagai sebuah organisasi masyarakat memiliki kepentingan untuk turut membangun kembali kekuatan spiritual sejati bangsa Indonesia. Muhammadiyah, kata Haedar mengajak semua pihak agar bersama-sama turut menyuarakan kesatuan bangsa.
“Semua elemen bangsa harus bertanggung jawab terutama para elite politik. Mari bersama-sama menyuarakan cukup sudah permasalahan ini (perbedaan pendapat paska Pemilu 2019). Jika ada sengketa mari diselesaikan secara hukum,” ungkap Haedar.
Haedar juga meminta pada semua elemen bangsa untuk saling menahan diri dalam menyikapi perpolitikan nasional terkini. Haedar pun menambahkan agar setiap elemen bangsa agar tak melakukan mobilisasi massa untuk menghindari hal yang tak diinginkan.
“(Muhammadiyah) secara kolektif bersama yang lain untuk mencegah mobilisasi massa yang punya peluang akhirnya pada kerusuhan lagi, dan berbagai macam kejadian yang kalau sudah jatuh korban itu kan semuanya menjadi harus bertanggungjawab,” tambahnya.[viva]

Polda NTT-PW Ansor dan PW Pemuda Muhammadiyah Sepakat Perkuat Kamtibmas

Viral Surat Undangan Bimtek Pembelajaran Mendalam Region Jawa Tengah 2 Hanya Libatkan Muhammadiyah, Ketua Maa'rif NU Jateng Fakhruddin Karmani: Kemendikdasmen Bukan Milik Ormas Tertentu

Catat! Ini Batas Akhir Bayar Utang Puasa Ramadhan

Resmi! Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadan Jatuh Pada 1 Maret 2025, Idul Fitri 31 Maret 2025

Kapan Awal Ramadan 2025 Menurut Keputusan Pemerintah dan Ormas Islam, Sudah Pasti 1 Maret?
