Sabtu, 27 Juli 2024

Aksi China di Laut China Selatan Bikin Resah Asia Tenggara

- Sabtu, 09 Mei 2020 00:13 WIB
Aksi China di Laut China Selatan Bikin Resah Asia Tenggara

digtara.com – Aksi China di Laut China Selatan membuat negara-negara Asia Tenggara semakin resah dan gelisah. Belakangan, Beijing tampak aktif melakukan kegiatan pembangunan.

Baca Juga:

Dan penguatan militer sehingga menjadi tindakan administratif dan penegakan hukum untuk memperkuat klaimnya di Laut China Selatan.

Melansir South China Morning Post, langkah China baru-baru ini untuk menciptakan dua distrik administratif serta menyebutkan 80 fitur geografis di Laut China Selatan telah menuai protes dari negaa lain, seperti Vietnam.

Menurut para pejabat dan pakar di wilayah tersebut, hal lain yang juga menyebabkan kegelisahan negara tetangga adalah perluasan alat penegakan hukum domestik China baru-baru ini ke wilayah yang disengketakan.

Negara-negara Asia Tenggara juga cemas bahwa China akan memilih untuk melakukan konflik langsung dengan negara-negara penuntut yang lebih kecil.

Ketika mereka berupaya untuk melawan upaya China dalam mengembangkan sumber daya perikanan dan energi di wilayah tersebut.

“Hanya ada sedikit informasi yang tersedia tentang kampanye ini, tetapi kami mengawasi, Dengan seksama untuk mengetahui apa implikasinya bagi Laut China Selatan,” kata seorang diplomat dari Asosiasi Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

Seorang diplomat Asia lainnya mengatakan negaranya prihatin dengan aksi China baru-baru ini di Laut China Selatan.

Yang dilakukan ketika negara-negara lain disibukkan dengan urusan virus corona.

Xinhua melaporkan, pada tanggal 1 April lalu, misalnya, penjaga pantai Tiongkok meluncurkan kampanye penegakan hukum selama delapan bulan bernama “Blue Sea 2020″.

Yang salah satu tujuannya adalah untuk menindak pelanggaran dalam eksplorasi

Dan eksploitasi minyak lepas pantai”, serta konstruksi proyek kelautan dan pesisir .

Kampanye ini merupakan upaya multi-lembaga antara penjaga pantai dan transportasi, sumber daya alam, dan kementerian lingkungan.

Namun para diplomat dan pakar di wilayah tersebut meyakini arahan itu dapat diperluas ke perairan Laut China Selatan yang disengketakan.

Di mana China dan Vietnam mengalami bentrok bulan lalu akibat sebuah insiden yang melibatkan tabrakan

Antara kapal pengintai maritim Tiongkok dan kapal nelayan Vietnam di dekat Pulau Paracel.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Terdakwa Penganiaya Transpuan di Kupang Divonis Berbeda

Terdakwa Penganiaya Transpuan di Kupang Divonis Berbeda

Polisi Terima Dua Laporan Terkait Kasus Pembunuhan Mahasiswa Undana di Oesapa

Polisi Terima Dua Laporan Terkait Kasus Pembunuhan Mahasiswa Undana di Oesapa

Ayah Biadab di Sidimpuan Tega Cabuli Anak Kandungnya Sendiri Berusia 3 Tahun

Ayah Biadab di Sidimpuan Tega Cabuli Anak Kandungnya Sendiri Berusia 3 Tahun

Peduli Olah Raga, Jon Sujani Bagikan Bola Ke Tim Futsal di Sidimpuan

Peduli Olah Raga, Jon Sujani Bagikan Bola Ke Tim Futsal di Sidimpuan

Plt Bupati Langkat Ingatkan ASN Hindari Prilaku Menyimpang

Plt Bupati Langkat Ingatkan ASN Hindari Prilaku Menyimpang

Buka MTQ ke-56 Berandan Barat, Syah Afandin: Terus Tanamkan Jiwa Al Quran ke Masyarakat

Buka MTQ ke-56 Berandan Barat, Syah Afandin: Terus Tanamkan Jiwa Al Quran ke Masyarakat

Komentar
Berita Terbaru