Paus Fransiskus Kritisi Gagasan Trump Soal Perdamaian Israel-Palestina

digtara.com | BARI – Paus Francsiskus mengkritik gagasan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terkait perjanjian perdamaian Israel-Palestina. Paus menyebut gagasan itu sebagai solusi yang tidak adil.
Baca Juga:
Hal itu disampaikan Paus saat berbicara dalam sebuah konferensi pada Minggu 23 Februari 2020. Hadir dalam konfrensi yang digelar di Bari, Italia itu, para uskup dari Mediterania.
“Wilayah Mediterania saat ini terancam oleh pecahnya ketidakstabilan dan konflik. Baik di Timur Tengah dan berbagai negara di Afrika Utara. Serta antara berbagai kelompok etnis, agama atau kelompok pengakuan,” kata Francis mengutip Reuters, Senin (24/2/2020).
“Kita juga tidak bisa mengabaikan konflik yang masih belum terselesaikan antara Israel dan Palestina. Dengan bahaya solusi yang tidak adil dan karenanya merupakan awal dari krisis baru,” lanjut dia.
Rencana Trump tentang perdamaian itu mengusulkan ada negara Palestina. Tetapi sebagian besar kawasan Tepi Barat, di mana Palestina ingin mendirikan negara, akan tetap berada di bawah kekuasaan Israel.
Bahkan di kawasan negara Palestina nantinya akan ada kantong-kantong penduduk Yahudi. Hanya sebagian kecil kawasan Jerusalem timur yang miskin akan disisakan untuk Ibu Kota Palestina.
Rancangan perdamaian itu tidak termasuk tuntutan utama Palestina. Yaitu hak untuk kembali bagi penduduk Palestina ke kampung halaman mereka yang direbut ketika negara Israel dibentuk pada 1948.
Rencana perdamaian itu disusun bersama oleh Israel dan Amerika tanpa Palestina. Palestina tidak mau ikut karena yakin Amerika jelas akan memihak pada kepentingan Israel.
[AS]

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur
