Minggu, 05 Oktober 2025

Kecewa Pelayanan Rumah Sakit, Jenazah Pasien Covid-19 di Rote Ndao Dibawa Pulang ke Rumah

Imanuel Lodja - Minggu, 24 Januari 2021 10:19 WIB
Kecewa Pelayanan Rumah Sakit, Jenazah Pasien Covid-19 di Rote Ndao Dibawa Pulang ke Rumah

digtara.com – Kejadian membawa pulang jenazah pasien covid-19 terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ba’a, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, Minggu (24/1/2021).

Baca Juga:

Rombongan keluarga berasal dari Desa Modosinal, Kecamatan Rote Barat Laut, Kabupaten Rote Ndao nekat membawa pulang jenazah yang diduga telah terpapar Covid-19.

Ironisnya, keluarga yang menggotong jenazah tidak mengenakan alat pelindung diri yang memadai. Mereka hanya menggunakan masker seadanya.

Diketahui aksi nekat itu dipicu oleh sikap managemen RSUD yang tidak menerapkan protokol kesehatan terhadap pasien Covid-19 tersebut, hingga yang bersangkutan dinyatakan meninggal dunia.

“Tadi malam saja, almarhumah masih tidur bersama cucunya di atas tempat tidur di ruang IGD,” ujar kerabat korban, Yohana Hello.

Baca: Sadis! Calon Pengantin Tewas Dipenggal Kerabatnya di Kupang

Menurut Yohana, sejak korban masuk rumah sakit pada Jumat (22/1/2021), pihak rumah sakit tidak pernah menjelaskan bahwa almarhum reaktif, atau terkonfirmasi positif Covid-19. Namun saat meninggal baru diberitahu bahwa korban terpapar virus asal Wuhan China itu.

“Sejak awal tidak disampaikan, bahkan sama sekali tidak ada penanganan sesuai protokoler kesehatan. Ini terkesan ada pembiaran. Kami tanya ke dokter dan suster, tidak ada yang memberikan penjelasan. Karena itulah, kami keluarga membawa paksa pulang almarhum untuk dimakamkan,” jelasnya.

Pihak keluarga mengangkut jenasah korban DMH (60) menggunakan mobil pick up milik keluarga.

Pihak aparat keamanan yang berada di RSUd Ba’a Rote Ndao pada saat pengambilan jenazah pasien covid-19 oleh pihak keluarga tidak bisa berbuat banyak karena jumlah keluarga pasien sangat banyak.

Jenazah pasien covid-19 DMH langsung diambil dan dibawa oleh pihak keluarga ke rumah duka di Desa Modosinal, Kabupaten Rote Ndao untuk disemayamkan sambil menunggu proses pemakaman oleh pihak keluarga.

Pihak kepolisian dan gugus tugas masih melakukan koordinasi dan pendekatan dengan pihak keluarga untuk menjelaskan soal kondisi DMH dan berupaya agar jenazah dimakamkan secara protokol kesehatan.

“Kita masih koordinasi dengan pihak keluarga,” ujar Kasat Reskrim Polres Rote Ndao, Iptu James Mbau, S.Sos saat dihubungi, Minggu (24/1/2021) petang.

Baca: Kasus Covid-19 Meningkat, Pemkot Kupang Terapkan PPKM

Wakil Ketua DPRD Rote Ndao, Paulus Henuk yang ikut turun ke RSUD Ba’a, secara tegas meminta Bupati Rote Ndao mencopot Direktur RSUD Ba’a, karena dinilai tidak adanya manajemen yang baik terkait penanganan Covid-19.

“Almarhum diambil rapid atau swab antigen pada saat masuk rumah sakit hasilnya positif. Sesuai Protokol penanganan Covid, mestinya pasien diisolasi dan tidak boleh lagi dibiarkan bersentuhan dengan keluarga. Ada juga keluarga yang masih menggendong untuk membetulkan posisi tidur almarhum,” sambung Paulus.

Paulus Henuk menduga keras pihak RSUD Ba’a secara sengaja tidak menerapkan protokol penanganan Covid-19, dimana berpotensi sangat mengancam kesehatan dan keselamatan keluarga dan masyarakat pada umumnya.

“Saya tadi diinformasikan oleh pihak keluarga dan setelah saya sampai di RSUD Ba’a langsung berkoordinasi dengan pihak keluarga, supaya mengikhlaskan almarhum dimakamkan secara protokol Covid-19 dan pihak keluarga prinsipnya setuju,” katanya.

Menurut Paulus, dirinya sudah menghubungi Sekretariat daerah Kabupaten Rote Ndao untuk segera memerintahkan tim Gugus Tugas Covid-19 tingkat kabupaten, bertindak cepat melakukan tes kepada pihak keluarga yang melakukan kontak erat dengan almarhum.

“Saya melihat tidak adanya keseriusan dalam penanganam Covid-19 di kabupaten Rote Ndao ini. Saya sungguh heran dengan pola dan menejemen penanganan wabah ini,” tegas Paulus.

Paulus menambahkan, sejak merebaknya Covid-19 di Indonesia dan sebelum ada pasien terkonfirmasi positif di Rote Ndao, Pemda meskipun tidak melibatkan DPRD menganggarkan puluhan miliar untuk penanganan Covid-19.

Baca: Notaris di NTT Mogok Kerja, Protes Rekannya Jadi Tersangka Kasus Tanah Labuan Bajo

“Jujur pola pikir dan cara penanganan Covid-19 di Rote Ndao ini sangat membahayakan keselamatan rakyat. Padahal keselamatan rakyat adalah hukum yang tertinggi. Kesehatan masyarakat perlu diberi perhatian serius. Saya sangat mengapresiasi tenaga medis di Rote Ndao yang sudah berjuang keras untuk membantu masyarakat, tapi kalau pemimpinnya kurang memiliki Sense of Criss khususnya terkait kesehatan masyarakat, maka nyawa rakyat bisa menjadi taruhan,” tutup Paulus.

 

Kecewa Pelayanan Rumah Sakit, Jenazah Pasien Covid-19 di Rote Ndao Dibawa Pulang ke Rumah

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Imanuel Lodja
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Hakim Tolak Permohonan Praperadilan, Penetapan Erasmus Frans Mandato Sebagai Tersangka Sah

Hakim Tolak Permohonan Praperadilan, Penetapan Erasmus Frans Mandato Sebagai Tersangka Sah

Proyek K-SIGN Dapat Dukungan Pengamanan Personel Polres Rote Ndao

Proyek K-SIGN Dapat Dukungan Pengamanan Personel Polres Rote Ndao

Kapolres Rote Ndao Gelar Jumat Curhat dan Bagi Kursi Roda Bagi Penderita Sakit Lupus

Kapolres Rote Ndao Gelar Jumat Curhat dan Bagi Kursi Roda Bagi Penderita Sakit Lupus

Tabrak Kios, Pemuda di Rote Ndao Meninggal Dunia

Tabrak Kios, Pemuda di Rote Ndao Meninggal Dunia

DPO Kasus Penipuan di Rote Ndao Ditangkap Polisi di Kota Kupang

DPO Kasus Penipuan di Rote Ndao Ditangkap Polisi di Kota Kupang

Demo Empat Hari Hingga Ada Korban Luka di Rote Ndao, Polda NTT Turunkan Tim Terpadu

Demo Empat Hari Hingga Ada Korban Luka di Rote Ndao, Polda NTT Turunkan Tim Terpadu

Komentar
Berita Terbaru