Santri di Paluta Tewas di Pondok Pesantren dengan Luka Lebam, Diduga Akibat Dianiaya
digtara.com – Diduga dianiaya, seorang santri ditemukan tak bernyawa (tewas) di Pondok Pesantren Baitur Rahman, di Desa Parau Sorat, Kecamatan Batang Onang, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), Sumatera Utara (Sumut).
Baca Juga:
Diketahui korban atas nama AS (13), santri kelas 2 tingkat Madrasah Tsyanawiyah Pondok Pesantren Baitur Rahman, Rabu (25/5/2022).
Kapolres Tapanuli Selatan (Tapsel), AKBP Roman Smaradhana Elhaj saat dikomfirmasi mengatakan, korban ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia.
Baca: Tok! Pemerkosa 13 Santriwati di Bandung, Herry Wirawan Divonis Hukuman Mati
Di sekujur tubuh korban terdapat sejumlah luka lebam yang diduga akibat dari kekerasan.
Menurut Roman, hasil pemeriksaan saksi dan olah tempat kejadian perkara(TKP) pelaku kekerasan diduga lebih dari satu orang.
Baca: Kisah Haru Santriwati Asal Thailand, Rindu Keluarga saat Bulan Ramadan
Para pelaku, lanjut Kapolres, sudah terindentifikasi dan saat ini dalam pengejaran Polisi.
“Pelaku lebih dari satu orang, kita sudah mengetahui identitas para pelaku saat ini tim Satreskrim Polres Tapanuli Selatan sedang mengejar para pelaku,” ungkap Kapolres.
Kasus pembunuhan Santri AS ini diketahui pada Senin (23/5/2022) lalu.
Kondisi korban saat ditemukan mengalami luka luka lembam di sekujur tubuh korban yang diduga akibat kekerasan.
Baca: Herry Wirawan Pemerkosa 13 Santriwari Divonis Mati di Tingkat Banding
“Kita mendapat laporan dari pihak pondok pesantren pada senin lalu,” terang Roman.
Sementara itu untuk mengetahui penyebab kematian, polisi membawa jenazah korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumatera Utara.
Pasca ditemukan santri meninggal, suasana di Pondok Pesantren Baitur Rahman terlihat sepi dari aktifitas biasanya.
Saat ini, petugas Sat Reskrim Polres Tapanuli Selatan masih terus berupaya mengungkap peristiwa meninggalnya santri tersebut.
Santri di Paluta Tewas di Dalam Pondok dengan Luka Lebam, Diduga Akibat Dianiaya