Fakta Pasutri Pelaku Bom Gereja Katedral: Suami Lukman, Istrinya Dewi

digtara.com – Polri mengungkap identitas dua pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan. Ternyata, keduanya pasangan suami istri (Pasutri).
Baca Juga:
Dalam beberapa kasus pemboman di Indonesia, sepertinya belum pernah terjadi pasutri menjadi pelaku nya.
“Identitas pelaku perempuan itu YSF, pekerja swasta. Pelaku laki-laki inisial L,†kata Argo di Jakarta pada Senin, 29 Maret 2021.
Baru Menikah 6 Bulan
Menurut dia, kedua pelaku ini merupakan pasangan suami istri (pasutri). Mereka beraksi naik sepeda motor matic dengan nomor polisi DD 5984 MD. Diketahui, mereka menikah pada akhir tahun 2020.
“Pelaku baru menikah enam bulan,†ujarnya.
Terlibat Bom di Filipina
Pelaku merupakan bagian dari kelompok Jaringan Ansharut Daulah (JAD) yang pernah beraksi mengebom di Jolo Filipina.
“Pelaku berafiliasi dengan JAD. Kita tunggu hasil kerja anggota di lapangan. Dah kami berharap semua dapat diungkap dengan jelas,” tandasnya.
Buru Pelaku lainnya
Menurut Argo, sejumlah tempat sudah digeledah untuk mencari bukti lainnya. Termasuk rumah tempat tinggal pelaku.
“Penyelidikan masih terus dilakukan termasuk mengungkap pelakunya lainnya,” ujar Argo.
“Kami tunggu hasil kerja anggota di lapangan. Dan kami berharap semua dapat diungkap dengan jelas,” tambahnya.
Suami Bernama Lukman, Istrinya Dewi
Pelaku diketahui bernama Lukman. Kemarin, polisi menggeledah rumah orangtuanya dan kos tempat tinggalnya bersama istri.
Babinsa Kecamatan Bontoala, Baharuddin, mengatakan Lukman tinggal di rumah kontrakan berupa kamar tidak jauh dari rumah orang tuanya. Jarak rumah orang tua Lukman dengan rumah kontrakan sekitar 50 meter.
“Jarak kos dari rumah orang tuanya sekitar 50 meter,†kata Baharuddin saat ditemui di lokasi penggeledahan.
Lukman tinggal bersama perempuan yang diduga sebagai istrinya bernama Dewi sejak tiga bulan terakhir ini. Lukman pindah dari rumah orang tuanya karena sering cekcok dengan saudaranya.
“Dia (Lukman) pindah kos kurang lebih tiga bulan. Karena sering kles sama saudaranya. Iya sudah nikah. Ini nikahnya tidak ada yang tahu, ini perempuan tidak ada yang tahu asalnya dari mana dan kapan dia nikah,†kata dia.
“Dia (L) kles sama saudaranya jadi di kontrak di sini,†tambah Baharuddin.
20 Korban
Sebelumnya, peristiwa bom bunuh diri terjadi Gereja Katedral di Jalan Kajaolalido, Kelurahan Baru, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar pada Minggu, 28 Maret 2021, sekitar pukul 10.30 WITA.
Kejadian tersebut di sela pelaksanaan ibadah Misa Minggu Palma. Polisi menyebut ada dua terduga pelaku. Satu dapat dikenali, dan satu lagi kondisi tubuhnya hancur.
Namun, aksi pelaku sebelumnya dapat dicegah oleh pihak keamanan gereja, sehingga tidak sampai masuk ke dalam gereja setempat.
Dilaporkan hingga sore tercatat 20 korban luka termasuk petugas gereja dan jemaat. Puluhan korban menderita luka berat, sedang dan, ringan.

Ribut Pasca Mabuk Miras, Sejumlah Pemuda di Kupang Diamankan Polisi

Tersangka Pembuang Bayi di Kupang Dilimpahkan ke Kejaksaan

Dinkes dan BKD Langkat Bantah Tudingan Pungli: Proses Kenaikan Jabatan Sesuai Regulasi Nasional

Ketua DPRD Sumut Sambut KoJAM Dalam Kolaborasi Pemberitaan

Mahasiswa di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri, Sebelum Tewas, Korban Sempat Minta Uang Beli Pulsa
