Choptima: Inovasi Anak Bangsa untuk Mencapai Produksi Optimal dan Sustainable

Baca Juga:
Dalam pengembangan aplikasi tersebut, Aghar dan tim memanfaatkan beberapa algoritma machine learning seperti Support Vector Machine (SVM), Stochastic Gradient Descent (SGD), dan Gradient Boosting.Pemilihan metode ini didasarkan pada hasil riset dan evaluasi kandungan minyak serta air pada sumur tua.
"Kami melakukan pengukuran choke dan menyetel parameter-parameter optimalisasi untuk menemukan konfigurasi yang paling efektif, sehingga choke dapat dioperasikan untuk mengontrol tekanan dalam sumur secara presisi, meningkatkan efisiensi produksi minyak, serta mengurangi masuknya air berlebih," jelas Aghar.
Penggunaan choke membantu mengatur tekanan sumur agar produksi minyak tetap maksimal, meskipun kondisi sumur sudah melemah. Inovasi Aghar dan tim terbukti mampu memprediksi adanya peningkatan produksi minyak hingga 4,99% dan mengurangi air berlebih sebesar 12,38%.
Dengan bantuan kecerdasan buatan, sistem ini juga mempermudah pemantauan data secara langsung dan membantu pengambilan keputusan lebih cepat dan efisien.
Rektor Universitas Pertamina, Prof Dr Ir Wawan Gunawan A Kadir, MS, IPU, menyampaikan apresiasi atas capaian inovatif tersebut. Menurutnya, solusi yang dikembangkan Aghar dan tim tidak hanya meningkatkan efektivitas produksi minyak, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam menghadapi tantangan industri migas saat ini.
"Minyak bumi masih menjadi komoditas utama, namun tren penurunan produksinya merupakan tantangan penting bagi industri," katanya.
Universitas Pertamina berkomitmen mempersiapkan mahasiswa melalui kurikulum yang aplikatif dan relevan, seperti yang diterapkan dalam Program Studi Teknik Perminyakan pada mata kuliah Teknik Reservoir, Teknik Produksi, dan Kecerdasan Buatan di dunia Migas, yang menggabungkan pembelajaran praktis dengan teknologi terkini.
"Dengan pendekatan ini, kami berharap lulusan UPER mampu menjadi solusi atas berbagai persoalan nyata di industri energi," tambah Prof Wawan.