Selasa, 06 Mei 2025

IHSG Sedang “Letoy” Investor Disarankan Lirik Saham-Saham Berikut

- Minggu, 01 Maret 2020 00:02 WIB
IHSG Sedang “Letoy” Investor Disarankan Lirik Saham-Saham Berikut

digtara.com | JAKARTA – Tren pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan diprediksi masih bakal berlanjut. Kondisi ini baiknya disikapi sebagai sebuah kesempatan bagi investor jangka panjang.

Baca Juga:

Mengutip riset Panin Sekuritas, seperti dilansir Bisnis, tekanan pasar khususnya dalam jangka pendek dinilai masih akan tinggi. Ini disebabkan oleh beberapa hal. Antara lain kepanikan terkait virus corona atau Covid-19. Kemudian kasus yang menyeret beberapa manajer investasi, serta data pertumbuhan ekonomi Q1/2020 yang diperkirakan bakal negatif.

Panin menyebut kondisi ini sebagai kesempatan yang positif bagi investor jangka panjang. Yang mana saat ini IHSG sudah diperdagangkan di -3,5x standard deviasi 5 tahun terakhir. Lebih dalam jika dibandingkan krisis 2008, yang dapat menyentuh 3x.

“Jika mengasumsikan laba IHSG yang sebelumnya diestimasikan tumbuh 9%, namun karena perlambatan ekonomi yang disebabkan beberapa faktor, IHSG tetap atraktif di valuasi -2x standar deviasi,” kata Direktur Panin Sekuritas Prama Nugraha pada Bisnis, Jumat (28/2/2020)

Adapun faktor yang dinilai penyebabkan perlambatan ekonomi antara lain perlambatan negara mitra dagang. Seperti Jepang, China, Amerika Serikat. Dampak Coronavirus yang mengakibatkan perlambatan ekspor, dan harga por yang mahal serta tingginya tingkat hutang yang mengakibatkan tekanan untuk laba. Diasumsikan laba akan mengalami koreksi 50%.

“Ingat bahwa selalu berlaku mean reversion ketika valuasi saham akan kembali ke rata-ratanya, sehingga kami melihat ini adalah kesempatan yang positif untuk investor jangka panjang, namun tidak melakukan agresif buying namun secara bertahap,” tutur Prama.

REKOMENDASI

Panin merekomendasikan saham-saham dari sektor yang defensif untuk jadi pilihan, seperti perbankan, telekomunikasi dan konsumer. Adapun beberapa saham yang menarik adalah BBCA, BMRI, BBRI, ICBP, TLKM.

“Portfolio diversifikasi akan menjadi kunci, sehingga disarankan untuk menjaga porsi saham kurang dari 50%,” tambahnya.

Investor juga baiknya tetap berfokus ke obligasi, khususnya untuk yang tenor panjang, karena adanya potensi pemangkasan suku bunga lanjutan untuk menjadi cushion perlambatan ekonomi, sehingga akan berdampak positif untuk capital gain untuk aset obligasi.

Sebaliknya, untuk investor jangka pendek, lebih disarankan menahan diri untuk tidak agresif ke pasar, karena volatilitas masih akan tinggi di jangka pendek, khususnya terkait rilis data ekonomi yang diperkirakakn masih akan buruk.

[AS

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru