Wouw ! Tiket Pesawat Meroket Bikin Liburan ke LN Lebih Menarik

digtara.com | JAKARTA – Harga tiket pesawat meroket ternyata membuat masyarakat Indonesia untuk berlibur ke luar negeri. Pasalnya harga tiket pesawat ke luar negeri jauh lebih murah dibandingkan ke dalam negeri.

Baca Juga:

• Harga Tiket Pesawat Tembus Rp7 Juta di Hari Pertama Masuk Kerja
• Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat 10% Jelang Nataru 2025
• Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Ketua Umum Asosiasi Travel Agent Indonesia (Association of The Indonesia Tours and Travel Agencies/ASITA) N Rusmiati mengatakan, memang ada pergeseran perjalan wisata dari dalam negeri ke luar negeri. Jika dibandingkan antara paket perjalanan ke Bali dan Kuala Lumpur, jauh lebih murah paket wisata ke negeri tetangga tersebut.

“Kalau saya dapet komplen kalau Jakarta-Bali lebih mahal dari pada Jakarta-KL. Yang tadi namun kembali lagi saya berusaha meyakinkan supaya tetap positif thinking bagaimana cara meyakinkan semua orang untuk cobalah tetap berpergian ke Bali karena keindahan-keindahan yang lainnya,” ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian Pariwisata, Jakarta.

Sebagai gambaran, paket liburan Jakarta-Bali dijual dengan harga kisaran Rp4,5 juta. Sedangkan paket liburan dari Jakarta – Kuala Lumpur dijual dengan harga Rp2,5 juta.

“Ya tentunya itu sangat murah kalau Jakarta-Kuala Lumpur sampai Rp2,5 juta sampai Rp3 juta kalau Jakarta ke Bali Rp4,5 juta,” ucapnya seperti dilansir okezone.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum 1 ASITA Budijanto Ardiansyah juga membenarkan ada pergerakan wisatawan domestik menuju luar negeri. Bahkan dari angka penurunan 30-40% wisatawan domestik, 20% nya lebih memilih berlibur ke luar negeri.

“Terjadi pergeseran yang tadinya itu memilih perjalanan ke dalam negeri menjadi ke luar negeri. Presentase penurunan 30% itu 20,% bisa lari ke luar negeri karena masalah harga tiket yang lebih murah. Dengan jarak yang kurang lebih sama,” jelasnya.

Oleh karena itu Budijanto berharap jika tiket pesawat bisa kembali turun. Sebab dirinya mendapatkan komplen dari masyarakat.

“Peran pemerintah paling penting. Sebagai asoasi kita tetap mengusahakan kepada pemerintah sebagai regulator supaya dia bisa memahami kondisi pasar saat ini. Karena terjadi komplen dimana mana,” jelasnya.