Senin, 17 Juni 2024

Dua Meriam Benteng Huraba, Bukti Perjuangan Rakyat di Tapsel Melawan Agrsesi Belanda

Amir Hamzah Harahap - Selasa, 08 Agustus 2023 03:32 WIB
Dua Meriam Benteng Huraba, Bukti Perjuangan Rakyat di Tapsel Melawan Agrsesi Belanda

digtara.com – Benteng Huraba, Merupakan salah satu saksi sejarah perjuangan mempertahankan kemerdekaan yang terletak di Jalan Nasional, Kecamatan Batang Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan.

Baca Juga:

Benteng yang memiliki dua meriam ini merupakan area untuk melawan agresi milter Belanda kedua.

Diresmikan pada 21 November 1981 oleh Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jendral Polisi DR Awaloedin Djamin MPA ini merupakan monumen peristiwa perjuangan merebut kembali kemerdekaan Republik Indonesia pada 5 Mei 1949 setelah Belanda kembali menyerang karena tidak menerima kemerdekaan Indonesia

Nama kedua meriam ini yakni, Meriam Simanis dan Meriam Lucsim. Di lokasi Benteng Huraba ini, pas di tengah-tengahnya kita juga akan menemukan salah satu bangunan mirip castel, bangunan tersebut kita akan mendapatkan tulisan prasasti.

Tertulis di prasasti dalam pertempuran mempertahankan Benteng Huraba ini di bawah Pimpinan Komisaris Polisi Maskadiran pada tanggal 5 Mei 1949, 27 pejuang rela berkorban nyawa gugur sebagai melati kesuma bangsa.

Angkatan Darat 16 orang dan dari Polri 11 orang.Tertulis juga monumen Benteng Huraba ini di resmikan oleh Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jendral Polisi DR.Awaloedin Djamin.MPA pada tanggal 21 November 1981

Diketahui Meriam Lucsim ini merupakan jenis senjata berat meriam penembak jarak jauh berukuran 8 inch yang dimiliki oleh Mobile Brigade Keresidenan Tapanuli.

Peranan dan jasa meriam Lucsim ini ialah selama dalam kemah pertempuran menghadapi serangan Belanda sejak dari propol area pada tahun 1947 juga menghadapi serangan kapal perang J.T.I. Belanda tahun 1947 Dan perjuangan mempertahankan Benteng Huraba di Tapanuli Selatan.

Dikisahkan didalam buku “Sejarah Perjuangan Mobile Brigade RI Sumatera Utara/Aceh 1945-1961” Untuk memiliki senjata para pejuang harus merampasnya terlebih dahulu dari pihak musuh dengan mempertaruhkan jiwa dan raga.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Amir Hamzah Harahap
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru