Kesaksian Ipda Yunus Laba, Sempat Gugur saat Tes Perwira Namun Diperjuangkan Kapolda NTT

Sejak awal, bintara lulusan tahun 2003 ini tidak merencanakan membangun panti asuhan.
Baca Juga:
Namun saat menjalani pendidikan sebagai anggota Polri di lembaga pendidikan SPN Polda NTT, ia memang terinspirasi dengan perjuangan menjadi anggota Polri dan kesulitan hidup dimasa kecil.
Ia pun memiliki tekad membantu sesama walau dengan biaya terbatas.
Yunus Laba, merupakan sosok dari keluarga yang kurang mampu. Sejak kecil ia terbiasa hidup mandiri untuk membiayai hidupnya.
Untuk itu, setelah beberapa tahun menjadi anggota Polri tepatnya di tahun 2006, ia mulai menampung anak-anak terlantar dan anak kurang mampu di rumahnya. Ia pun mengaku selalu membawa dalam doanya.
Pada tahun 2006, Yunus menikah. Istrinya, Ny Marselina Wunda Bali menolak keberadaan belasan anak dirumah mereka karena hidup mereka pun masih serba kekurangan karena hanya mengandalkan gaji Yunus Laba sebagai anggota Polri.
Namun dalam perjalanan waktu, anak-anak panti makin banyak dan ia pun benar-benar kesulitan keuangan terutama untuk biaya makan anak-anak panti. Yunus pun bekerja sampingan diluar tugas sebagai anggota Polri yakni menjadi manager keamanan di sebuah pusat perbelanjaan.
Gaji dari pekerjaan sampingan ini bisa menopang kebutuhan dapur dan kebutuhan sekolah anak-anak panti.
Yunus dan istri pun mengelola panti asuhan ini secara swadaya.
Perlahan-lahan beberapa rekannya mulai mengulurkan bantuan untuk anak-anak panti asuhan.
Saat ada donatur atau dermawan yang datang membantu, Yunus tidak malu menggambarkan kondisi panti asuhan dan kebutuhan anak-anak terutama bahan makanan dan pakaian serta kebutuhan sekolah.

Polda NTT Panen 20 Ton Jagung Pada Lahan Lima Hektar

Peduli Pada Anggota, Kapolda NTT dan Ketua Bhayangkari Kunjungi Dua Polwan Sakit

Satu Tahun Kedepan Wilayah Perbatasan RI-RDTL Dijaga Satgaspur

Ditresnarkoba Polda NTT Kembali Amankan Ratusan Liter Miras Tradisional

Polwan Polda NTT Diajak Terus Berkarya dan Menginspirasi
