Sabtu, 07 Juni 2025

Khatib Wukuf Arafah, Anggota Amirul Hajj Kiai Said Sampaikan Pesan Persaudaraan dan Semangat Kebangsaan

Ahsan Fauzi - Kamis, 05 Juni 2025 22:17 WIB
Khatib Wukuf Arafah, Anggota Amirul Hajj Kiai Said Sampaikan Pesan Persaudaraan dan Semangat Kebangsaan
MCH Humas Kemenag RI
Anggota Amirul Hajj KH Ahmad Said Asrori saat menyampaikan Khutbah Wukuf Arafah di tenda Misi Haji Indonesia, Kamis (5/6/2025).

digtara.com - AnggotaAmirul Hajj KH Ahmad Said Asrori menyampaikan pesan tentang pentingnya meneguhkan persaudaraan dan semangat kebangsaan.

Baca Juga:

Pesan ini diurai Katib Am Syuriah PBNU saat menyampaikan Khutbah Wukuf Arafah di tenda Misi Haji Indonesia.

Jemaah haji dunia, termasuk Indonesia, hari ini menunaikan ibadah Wukuf di Arafah. Wukuf berlangsung di tenda-tenda jemaah, sejak masuk waktu Zuhur. Proses wukuf diawali dengan khutbah, dilanjutkan salat jama' qashar Zuhur dan Asar, lalu zikir dan doa.


"Hari ini adalah hari yang dinanti oleh jutaan umat Islam di dunia. Hari ini adalah hari dimana semua jemaah haji berkumpul di padang Arafah. Semua bersimpuh, bermunajat dan bersujud di hadapan sang pencipta, Allah SWT., untuk meraih ampunan dan ridha-Nya. Lantunan talbiyah bergema memenuhi langit-langit Arafah," pesan Kiai Said, panggilan akrabnya, di Arafah, Kamis (5/6/2025).


Arafah, kata Kiai Said, adalah miniatur Mahsyar. Di tempat ini, umat manusia berkumpul dengan pakaian yang sama, berwarna putih sebagai lambang kesucian dan kesetaraan hamba di hadapan Tuhannya. Saat itu, pangkat tak lagi berguna. Jabatan tak lagi digdaya. Status sosial tak lagi berfaedah.


"Wukuf di Arafah mengajarkan kita tentang pentingnya persaudaraan; seiman, sebangsa, dan sekemanusiaan. Di tempat ini, 1400-an tahun yang lalu, Nabi Muhammad mendeklarasikan persaudaraan kemanusiaan," pesannya.

Kiai Said mengutip pesan Nabi Muhammad SAW., "Wahai umat manusia, sesungguhnya Tuhan kalian satu, nenek moyang kalian juga satu. Kalian semua anak turun Adam dan Adam dicipta dari tanah. Ketahuilah bahwa tak ada keutamaan bagi orang Arab atas orang non Arab, orang non Arab atas orang Arab, kulit putih atas kulit hitam, kulit hitam atas kulit putih kecuali dengan takwa." (HR. Imam Ahmad)


Ditegaskan Kiai Said, persaudaraan yang diajarkan Nabi adalah persaudaraan sejati. Persaudaraan tanpa basa-basi. Persaudaraan tanpa tapi. Persaudaraan yang penuh empati. Persaudaraan dengan sepenuh hati.

"Karena itu, sesama saudara kita tak boleh menyakiti, tak boleh mengkhianati, dan tak boleh menzalimi," tegasnya.

"Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dan beragam. Terdiri dari banyak suku, ras, bahasa, dan agama. Mari kita jadikan seruan ukhuwah yang dideklarasikan Nabi pada 14 abad silam, sebagai semangat yang mampu meneguhkan persatuan dan kesatuan bangsa," sambungnya.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru