Jembatan Caroce di Madina Terancam Ambruk!
digtara.com | MADINA – Masyarakat yang memakai jalur potong Caroce Tandikek – Sinunukan mengecam keras tindakan oknum yang dinilai tidak perduli terhadap nasib masyarakat pengguna jalur potong Caroce Tandikek kecamatan Ranto Baek ke Kecamatan Sinunukan Kabupaten Mandailing Natal (Madina).
Baca Juga:
Jalur potong Caroce Tandikek yang selama ini tembus ke kecamatan Sinunukan dan kecamatan lainnya sudah bertahun-tahun dilalui masyarakat.
Kini sudah tidak bisa dilewati masyarakat lagi akibat telah di rusak dengan mengelas besi baja (sasis) kerangka jembatan yang rawan akan ambruk ketika dilewati dan kini beredar kabar akan di bongkar habis.
Salah satu warga Kecamatan Ranto baek yang tak mau identitasnya dipublikasikan di medua mengungkap bahwa sudah kurang lebih 2 minggu masyarakat yang biasa menggunakan jalur potong Caroce Tandikek – Kecamatan Sinunukan sudah tidak melewati jalur itu lagi.
“Masyarakat takut apabila melewati jembatan Caroce tersebut diduga akan ambruk dan beredar kabar jembatan tersebut akan di bongkar habis oleh oknum yang diduga tidak siap bersaing sehat dalam bidang usahanya,” tegasnya.
Ditambahkannya, sudah kurang lebih 2 minggu jalur potong Caroce Tandikek -Sinunukan sudah tidak bisa dilalui masyarakat yang menggunakan mobil maupun sepeda motor, karena sekarang jembatan penghubung, tepatnya di pemandian air terjun Caroce tersebut diduga rawan ambruk.
Sehingga seluruh masyarakat pengguna jalan potong memilih jalan lain dengan memutar jauh dari Pulo padang kecamatan Lingga bayu.
Ketika ditanya, apakah dari rusaknya jembatan ini berdampak pada ekonomi masyarakat. Beliau menjawab, amat sangat berdampak, sebab sangat mengganggu kegiatan ekonomi masyarakat di jalur tersebut dan pemerintah kecamatan juga dinilai kurang dalam merespon masalah yang ada di wilayah kerja kecamatan Ranto baek tersebut.
Terkait hal ini, Camat Kecamatan Ranto baek, H. Gong Matua Nasution saat hendak dikonfirmasi digtara.com guna memperjelas kabar sebenarnya terkait apa dasar dan apakah jalan serta jembatan tersebut milik oknum tertentu atau negara, serta sudah sejauh mana tindakan pemerintah setempat.
Hingga berita ini diterbitkan, beliau tidak bisa dihubungi.
Reporter: Muhammad Agussalim