Gajah Liar Mengamuk, Gajah Penghalau Milik BKSDA Aceh Diserang Sampai Cedera
digtara.com | ACEH – Ida, Gajah Penghalau dari Conservation Respon Unit (CRU) Das Peusangan dari BKSDA Aceh harus dibawa ke Pusat Pelatihan Gajah, Saree, Aceh Besar untuk menjalani perawatan. Ia mengalami cidera di bagian kaki kiri belakang, akibat diserang gajah liar pada senin malam lalu di Desa Negeri Antara, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Bener Meriah, Aceh.
Baca Juga:
“Kita terima laporan dari tim mahout das peusangan, ada gajah jinak bernama Ida yang cidera akibat diserang gajah liar, kaki kiri belakangnya bengkak dan tidak bisa berjalan jauh, setelah kita cek, ida harus dibawa ke pusat pelatihan gajah untuk dirawat,” kata drh Arman, Dokter BKSDA Aceh.
Dalam dua pekan terakhir, tiga gajah jinak dari CRU Das Peusangan seperti Arjuna, Rahmat dan Ida memang dikerahkan untuk menggiring gajah liar yang memakan tanaman milik warga. Selain dengan gajah jinak, tim mahout dibantu masyarakat setempat juga menggiring gajah liar secara manual menggunakan marcon.
“Kita sudah lakukan penggiringan secara manual, dibantu masyarakat juga, kita bawa tiga gajah jinak kita untuk mengantisipasi jika gajah liar mengamuk lebih parah, gajah liar disana ada sekitar 32 ekor, mereka sudah sangat meresahkan warga dan kita berusaha untuk menggiring kembali ke hutan,” Kepala CRU Das Peusangan, Syahrul Rizal.
Konflik gajah dan manusia di Aceh terus terjadi setiap tahunnya , di tahun 2018 , ada 11 ekor gajah liar yang ditemukan mati di sejumlah kabupaten di Aceh. Satwa yang dilindungi tersebut ditemukan mati akibat diracun dan dibunuh untuk di ambil gadingnya. Maraknya perambahan hutan menjadi salah satu penyebab gajah sumatera kerap turun ke perkebunan dan permukiman warga.[JNI]