Kamis, 28 Maret 2024

Kisah Penjual Buah dan Timbangan Tua

- Jumat, 13 Agustus 2021 03:00 WIB
Kisah Penjual Buah dan Timbangan Tua

digtara.com - Tersebutlah seorang pemuda yang memutuskan untuk berjualan mangga. Setiap buah mangga yang akan dibeli oleh pelanggan ditimbang terlebih dahulu dengan menggunakan timbangan miliknya.

Baca Juga:

Awalnya usahanya berjalan lancar, tetapi semakin lama kemudian mangganya sepi dari pembeli dan akhirnya ia tutup. Kemudian dengan jiwa wirausaha yang tinggi, ia kini berjualan jeruk.

Seperti sebelumnya, ia masih menggunakan timbangannya yang dulu untuk menimbang jeruk yang akan dibeli pelanggan. Lagi-lagi, usaha jeruknya pun semakin merugi.

Pantang menyerah ia lantas alih profesi berjualan pisang. Meskipun sudah tiga buah berbeda, tetap saja ada yang sama dengan sebelum-sebelumnya, yaitu timbangan tua yang sama yang selalu ia gunakan.

Apakah saudara bisa menebak bagaimana nasib usaha pisangnya? Iya, usaha pisangnya kandas.

Dengan rasa penasaran ia menyelidiki apa penyebab para pelanggan yang selalu saja menjauhinya. Ternyata satu-satunya alasan adalah ada yang tidak beres dengan timbangannya itu. Pelanggan merasa barang apa saja yang mereka beli dari si pemuda selalu lebih sedikit dibandingkan di toko buah lain.

Sekarang ia sadar dan segera menggantinya dengan timbangan baru.

Selanjutnya, mari kita lihat diri kita sendiri, jangan-jangan kita juga tanpa sadar selalu menggunakan timbangan kesayangan kita dalam melakukan sesuatu di kehidupan ini.

Kita selalu menimbang-nimbang segala sesuatu menurut keinginan kita semata, tanpa kita merasa perlu menimbang lagi apakah hal itu diridhai Allah atau tidak. Inilah timbangan tua yang selalu kita pakai. Akibatnya? Keberkahan selalu saja menjauh dari diri kita.

Apakah saudara bisa menebak bagaimana nasib seseorang yang keluarganya kurang berkah, bisnisnya kurang berkah, dan umurnya kurang berkah?

Maka sekarang waktunya kita sadar dan segera mengganti dengan timbangan baru. Bagaimana caranya? Yaitu setiap kali melakukan sesuatu di kehidupan ini, satu-satunya timbangan kita adalah keridhaan Allah.

Jika setelah ditimbang-timbang kita merasa hal tersebut diridhai Allah, maka laksanakan. Jika tidak, maka tinggalkan.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
:
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru