Burung dan Cacing
Dua makhluk Allah ini mempunyai bentuk fisik yang jauh berbeda. Burung memiliki sayap dan mampu terbang ke mana dia mau. Sementara cacing adalah binatang melata yang tidak memiliki tangan dan kaki.
Baca Juga:
Burung setiap pagi keluar dari sarangnya untuk mencari makan tanpa mengetahui di mana ia harus mendapatkannya.
Namun pada sore harinya ketika ia pulang ke sarangnya perutnya sudah dalam keadaan kenyang. Bahkan kadang kala ia membawa makanan lebih di paruhnya sebagai buah tangan untuk keluarganya.
Akan tetapi kadang ia pulang dalam keadaan perut kosong.
Tak ada burung yang bunuh diri karena kekurangan pangan
Meskipun burung tampaknya lebih sering mengalami kekurangan makanan karena tidak punya “kantor” yang tetap. Namun tidak pernah kita melihat ada burung yang bunuh diri karena kekurangan pangan.
Baca: Doa Rasulullah SAW Ketika Melihat Hilal Ramadan
Seorang ulama besar mengatakan, bila kita sedang mengalami kesulitan hidup karena himpitan kebutuhan materi, maka cobalah kita ingat pada burung dan cacing.
Tidak pernah burung tiba-tiba menungkik membenturkan kepalanya ke batu cadas. Nampaknya burung menyadari bahwa demikianlah hidup, suatu waktu berada di atas, lain waktu terhempas ke bawah. Suatu waktu kekenyangan, lain waktu kelaparan.
Beda dengan cacing. Dia adalah binatang yang lemah dibanding burung. Cacing tidak memiliki sarana yang layak untuk mencari makan.
Cacing tidak memiliki tangan, kaki, tanduk, bahkan tidak memiliki mata dan telinga. Tetapi cacing sama seperti ciptaan Allah lainnya, yakni memiliki perut yang harus diisi dengan makanan.
Cacing juga harus berusaha untuk mendapatkan makanan. Allah berfirman dalam Alquran Surah Hud ayat 6:
“Wa maa min daabbatin fil-ardhi illa alallahi rizquha wa ya’lamu mustaqarraha wa mustaudaha, kullun fi kitabin mubinin,â€.
Yang artinya: “Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya. Dan Dia mengetahui tempat berdiam itu dan tempat penyimpanannya. Semua tertulis dalam kitab yang nyata,â€.
Ayat itu merupakan penegasan dari Allah bahwa rezeki telah diatur kepada setiap makhluk-Nya.
Seluruh makhluk yang hidup, semua diberikan rezekinya masing-masing. Asalkan syaratnya, makhluk-makhluk tersebut harus bergerak.
Lantas, sebagai manusia yang diciptakan Allah sebagai makhluk yang sempurna, apakah harus berkeluh kesah lagi ? Tidak ada yang perlu dirisaukan karena Allah telah mengatur rezeki setiap makhluknya.
…Dan barang saipa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya… (Ath Thalaq:3).
Jangan kita kalah dengan burung, apalagi cacing.
Burung dan Cacing