Jumat, 29 Maret 2024

Terobosan di Korea, Orang Buang Air Besar Malah Dibayar

- Sabtu, 17 Juli 2021 03:20 WIB
Terobosan di Korea, Orang Buang Air Besar Malah Dibayar

digtara.com – Sebuah terobosan tengah dilakukan seorang profesor teknik perkotaan dan lingkungan di Institut Sains dan Teknologi Nasional Ulsan (UNIST) bernama Cho Jae-weon. Berkat rancangannya, orang yang buang kotoran alias Buang Air Besar (BAB) bukan membayar, tapi malah dibayar. Kok bisa?

Baca Juga:

Itu karena Profesor Cho merancang toilet ramah lingkungan yang terhubung ke laboratorium yang menggunakan kotoran untuk menghasilkan biogas dan pupuk kandang.

Toilet itu dinamainya toilet BeeVi, gabungan dari kata lebah dan penglihatan. Toilet Beevi menggunakan pompa vakum untuk mengirim kotoran ke tangki bawah tanah, sehingga mengurangi penggunaan air.

Di tangki tersebut, mikroorganisme memecah limbah menjadi metana, yang menjadi sumber energi untuk bangunan, menyalakan kompor gas, ketel air panas, dan sel bahan bakar oksida padat.

“Jika kita berpikir out of the box, kotoran memiliki nilai yang sangat berharga untuk dijadikan energi dan pupuk. Saya telah memasukkan nilai ini ke dalam sirkulasi ekologis,” kata Cho seperti dikutip dari Reuters.

Rata-rata orang buang air besar sekitar 500 gram sehari. Itu dapat diubah menjadi 50 liter gas metana.

Dari 5 liter metana itu dapat menghasilkan listrik 0,5kWh atau setara untuk bisa menggerakkan mobil sejauh sekitar 1,2 km.

Dibayar Secara Virtual

Selain ramah lingkungan, toilet itu juga bisa bikin yang setor kotoran dapat uang. Ya, Cho merancang mata uang virtual yang disebut Ggool, yang berarti madu dalam bahasa Korea. Setiap orang yang menggunakan toilet ramah lingkungan dibayar 10 Ggool sehari.

Mahasiswa di kampus itu dapat menggunakan mata uang tersebut untuk membeli barang-barang di kampus, mulai dari kopi panas, mi instan, buah-buahan, dan buku. Para siswa dapat mengambil produk yang mereka inginkan di toko dan memindai kode QR untuk membayar dengan Ggool.

“Saya selalu berpikir kalau kotoran itu kotor, tetapi sekarang itu adalah harta yang sangat berharga bagi saya,” kata mahasiswa pascasarjana Heo Hui-jin di pasar Ggool.

“Saya bahkan berbicara tentang kotoran selama waktu makan untuk berpikir tentang membeli buku apa pun yang saya inginkan,” kata dia. (berbagai sumber)

Saksikan video-video terbaru hanya di Channel Youtube TVDigtara. Jangan lupa, like comment and Subscribe.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
:
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru