Jumat, 29 Maret 2024

Fokus Perkenalkan Fitur Baru Yang Fokus ke e-Commerce dan Layanan Pesan Pribadi

Redaksi - Rabu, 01 Mei 2019 09:01 WIB
Fokus Perkenalkan Fitur Baru Yang Fokus ke e-Commerce dan Layanan Pesan Pribadi

digtara.com | JAKARTA – Chief Executive Facebook , Mark Zuckerberg mengumumkan sejumlah perubahan fitur dan desain dalam konferensi tahunan F8 di San Jose, California, AS, Selasa 30 April 2019 kemarin. Perubahan fitur ini dilakukan di tengah upaya perusahaan media sosial itu untuk menjadi layanan pengiriman pesan dan perusahaan e-commerce.

Baca Juga:

Dilansir dari Reuters, Rabu (1/5/2019), perubahan itu di antaranya dilakukan di layanan pengiriman pesan Facebook, marketplace online dan fitur video-on-demand, serta fitur Stories yang cukup populer.

Selain itu, ada pula beberapa fitur yang didesain untuk mendorong pengguna berinteraksi lebih dekat dengan teman-teman terdekatnya dan kolega bisnis, seperti opsi “Secret Crush” di layanan Facebook Dating dan opsi khusus untuk membuat janji temu.

“Dengan makin terkoneksinya dunia, kita makin membutuhkan kedekatan dengan orang lain. Oleh karena itu, saya percaya masa depan lebih menekankan privasi. Inilah babak baru untuk layanan kita,” papar Zuckerberg.

Dia menyatakan bahwa layanan pesan pribadi, foto dan video yang hanya muncul secara singkat selama periode tertentu, dan kelompok-kelompok kecil sebagai sektor yang paling cepat bertumbuh dalam komunikasi online.

Zuckerberg mengakui saat ini, reputasi Facebook dalam hal privasi sedang lemah.

Facebook Dating akan diperluas ke 14 pasar baru dan berbagai fitur interaktif untuk online shopping serta Business-to-Consumer (B2C) lainnya bakal ditingkatkan. Facebook melihat model yang dijalankan WeChat di China bisa diterapkan untuk e-commerce.

Kemudian, para penjual di Marketplace juga bisa menerima pembayaran dan mengurus pengiriman langsung di dalam Facebook, sedangkan pengguna WhatsApp dan Messenger nantinya bisa mengirim uang ke pengguna lain semudah mengirim foto.

Berbagai perubahan ini dilakukan di tengah tekanan publik terhadap keamanan data pengguna yang menggunakan layanan perusahaan tersebut. Sejak bocornya data 87 juta pengguna Facebook dan penyalahgunaannya oleh Cambridge Analytica pada 2018, media sosial tersebut terus menjadi sorotan regulator dan masyarakat di seluruh dunia.

Teranyar, Facebook diketahui mengunggah kontak alamat surat elektronik (surel) pengguna barunya secara tak sengaja sejak 2016.

Tahun lalu, Facebook meraup pendapatan hampir US$56 miliar. Dari jumlah itu, sebagian besar berasal dari iklan yang disebarkan kepada 2,7 miliar pengguna aktifnya tiap bulan.

[AS]

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru