Jumat, 29 Maret 2024

Profil Ipda Nadya Ayu Nurlia, Mantan Paskribraka Istana Kini Jadi Kapolsek Wanita Termuda

- Jumat, 20 Agustus 2021 05:00 WIB
Profil Ipda Nadya Ayu Nurlia, Mantan Paskribraka Istana Kini Jadi Kapolsek Wanita Termuda

digtara.com – Masih 23 tahun, Ipda Nadya Ayu Nurlia diamanahkan menjadi Kapolsek Batang Gangsal, Indragiri Hulu (Inhu), Riau. Ipda Nadya menjadi salah satu Kapolsek wanita termuda di Indonesia.

Baca Juga:

Kapolres Inhu AKBP Bachtiar Alponso SIK secara resmi melantik Ipda Nadya Ayu Nurlia STrK, pada hari Senin (16/8/2021) sore di halaman Mapolres Inhu.

Baca: Berhijab, Cantik dan Modis, Ini Deretan Potret Kapolsek Wanita Termuda

Ia menggantikan Ipda Raditya Wahyu Aji Pambudi STrK yang dimutasi sebagai Pama Polres Bengkalis.

Ipda Nadya merupakan Polwan Alumni Akademi Kepolisian tahun 2020 yang lahir tahun 1998. Atas pencapaiannya, tersebut Ipda Nadya menyandang gelar sebagai Kapolsek perempuan pertama di Inhu.

Ipda Nadya Ayu Nurlia
Kapolres Inhu AKBP Bachtiar Alponso SIK secara resmi mengukuhkan Ipda Nadya Ayu Nurlia sebagai Kapolsek Batang Gangsal,Inhu, Riau. (foto: riauonline)

Sebelum menjabat Kapolsek Batang Gangsal, Ipda Nadya Ayu Nurlia bertugas sebagai Danton Dalmas III Ki Dalma II Samapta Polda Riau.

“Selamat bergabung di Polres Inhu, segera laksanakan tugas sesuai tanggungjawabnya,” kata Kapolres Inhu AKBP Bachtiar Alponso SIK.

Sosok Inspiratif

Sosok Ipda Nadya Ayu Nurlia patut menjadi inspirasi bagi kaum muda atau kaum milenial. Sebab, wanita asal Bengkulu ini bukan terlahir dari keluarga kalangan aparat TNI maupun Polri.Ia terlahir dari keluarga sederhana yang memiliki cita-cita besar untuk mengangkat derajat keluarga.

Tekadnya mulai tumbuh saat dirinya terpilih sebagai salah satu anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) tingkat nasional perwakilan dari Bengkulu tahun 2014 silam.

Nadya kala itu mengibarkan bendera merah putih di Istana Negara pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.

“Sebelum itu, ketika kelas 1 SMA saya ikut Paskibraka, kebetulan lolos tingkat nasional tahun 2014, jadi dari situ cita-cita itu terbentuk, kalau gak jadi polisi ya TNI, tapi saya lebih tertarik menjadi seorang polisi,” kata Nadya, melansir humas Polri, Rabu (18/8/2021).

Tanpa lelah, anak pertama dari 4 bersaudara ini terus berlatih dan ingin membuktikan bahwa ia mampu menjadi seorang abdi negara di institusi kepolisian.

“Saya sangat tertarik untuk jadi polwan waktu itu, tapi dulu gak ngerti apa itu Akpol atau Bintara, tujuan saya ya bisa sekolah yang dibiayai negara,” tuturnya.

Kemudian, setamat pendidikan SMA Negeri 5 di Bengkulu, Nadya terus giat berlatih meskipun sendirian.

Bukan Keluarga Bhayangkara

Hal ini lantaran dirinya bukan terlahir dari keluarga korps Bhayangkara yang setidaknya bisa memberikan tunjuk ajar dalam proses perekrutan. Ayahnya merupakan seorang pegawai negeri sipil di kantor Komando Distrik Militer (Kodim) di Provinsi Bengkulu.

“Lulus SMA itu saya latihan dan ikut tes polisi, latihannya itu sendiri, karena saya bukan keluarga polisi. Mulai dari jasmani dan psikologi. Dan alhamdulillah sekali tes (di Akpol) saya lulus,” ungkapnya.

Setalah selesai menimba ilmu di Akademi Kepolisian atau Akpol, wanita kelahiran 16 Maret 1998 ini sudah tentu teruji. Ia lulus dengan menyandang gelar sarjana terapan kepolisian (S.Tr.K) dari Akademi Kepolisian tahun 2020. Ipda Nadya sendiri merupakan perwira muda yang lahir dan dibesarkan di Provinsi Bengkulu.

Tanggung jawab yang Besar

Bagi Ipda Nadya, amanah yang diberikan pimpinan ini merupakan tanggung jawab yang mesti dijalankan dengan baik dan sepenuh hati.

Dalam menjalankan tugas sebagai Kapolsek, Ipda Nadya tentu memiliki banyak anggota. Mulai dari anggota yang berusia muda hingga tua yang seumuran ayahnya.

Namun bagi Nadya, hal ini bukan menjadi hambatan, sebab pendidikan di Akpol mengajarkan wanita muda ini untuk bersikap profesional, saling menghormati dan bekerja sama dengan baik.

“Kita adalah pemimpinnya, semua itu sudah diajarkan di Akpol tentang bagaimana sikap mental ditunjukan ke anggota, menghargai anggota, saling bekerjasama dan saling menghormati. Saya yakin pasti bisa menjalankan amanah ini dengan baik, yang pasti pemimpin itu butuh kerjasama dengan anggota,” ungkapnya.

Jadi Kapolsek di usia muda, Ipda Nadya tentu patut berbangga. Sebab salah satu Kapolsek wanita termuda di Indonesia ini bisa memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dengan konsep Presisi di wilayahnya.

“Jadi Kapolsek itu perasaanya ya campur aduk, seneng, bangga, cuma ada rasa tanggung jawab yang besar, amanah ini saya pegang dan jalankan dengan baik,” katanya.

Di sisi lain, penanganan Covid-19 di wilayah tersebut juga menjadi perhatian serius bagi Nadya. Selain tugas pokok dan fungsi kepolisian memelihara Kamtibmas, ia juga menjalankan program mengatasi Covid-19.

“Masalah penanganan Covid-19, anggota sudah dibentuk, kegiatan pencanangannya terlaksana secara rutin,” tuturnya.

Misi memotivasi

Setelah menjabat Kapolsek, alumni Akpol angkatan ke-51 ini memiliki program dan inovasi untuk memotivasi warga khususnya pemuda-pemudi yang berada di Kecamatan Batang Gangsal, Kabupaten Indragiri Hulu.

“Saya ingin, adik-adik kita punya semangat dan cita-cita tinggi. Saya mau memotivasinya, karena saya sendiri bukan siapa-siapa dan bukan dari keluarga polisi saja bisa,” kata Nadya.

Hal yang mendorong Nadya hingga sampai sekarang ini tentunya berkat dorongan orang tua, keluarga dan kerabat. Namun di samping itu, Ipda Nadya Ayu Nurlia memegang teguh motivasi dari motivator tanah air, Ary Ginanjar.

“Sebenarnya selain motivasi dari keluarga, ada satu motivasi dari Ary Ginanjar yang selalu melekat ke saya itu ‘life ia about creating yourself’, hidup itu bagaimana tentang kamu membangun diri kamu sendiri. Bagaimana ke depan dan saat ini, itu tergantung kamu,” tuturnya.

Maka dari itu, ia ingin pemuda dan pemudi di tanah air agar punya semangat dan cita-cita tinggi. Dan tak lupa, Nadya mengingatkan untuk selalu berfikir positif dengan yang dihadapi, berdoa kepada Tuhan dan berusaha semaksimal mungkin.

“Semua itu pasti ada jalannya. Walaupun semua itu sudah digariskan Tuhan kita jadi apa, tapi pilihan itu tetap ada pada diri kita kita, kita mesti berusaha dan berdoa. Gak mungkin garis tangan dan nasib berjalan sendiri,” pesannya

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
:
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru