Jumat, 26 April 2024

Mengenal Zarah Zafira, Gadis Disabilitas asal Kupang yang Jadi Kapten Tim Futsal Indonesia

Imanuel Lodja - Senin, 02 Agustus 2021 05:03 WIB
Mengenal Zarah Zafira, Gadis Disabilitas asal Kupang yang Jadi Kapten Tim Futsal Indonesia

digtara.com – Seringkali kekurangan menjadikan seseorang minder dan rendah diri serta cenderung tertutup. Namun tidak demikian dengan Zarah Zafira (19). Gadis asal Kota Kupang yang akrab disapa Zasa ini justru berprestasi hingga tingkat internasional.

Baca Juga:

Sejak kecil, putri ketiga dari pasangan Ipda Bambang Mardianto dan Sarah Rinawati ini merupakan penyandang disabilitas. Zarah Zafira atau Zasa merupakan gadis tuna rungu dan tuna wicara.

Zasa sebenarnya tumbuh seperti anak balita lainnya. Namun ia nampak cuek dan cenderung apatis saat diajak berkomunikasi sehingga orang tua baru menyadari kekurangan Zasa ketika menginjak usia tiga tahun.

Memasuki usia 4 tahun, Zasa pun mulai menjalani terapi pendengaran. Ipda Bambang yang merupakan anggota Polri dan bertugas di Direktorat Polair Polda NTT mulai mencari berbagai upaya guna menyembuhkan anak gadisnya.

zarah zafira
Aksi Zasa bersama timnas futsal tuna rungu Indonesia. (foto: istimewa)

Tak cukup pengobatan medis, pengobatan alternatif dilakukan. Ipda Bambang harus sering izin di kantor membawa Zasa ke Bali dan Jawa mencari pengobatan. Sampai-sampai ia rela antri membawa Zasa ke Ponari, bocah yang saat itu viral karena diyakini bisa menyembuhkan orang dengan batu ‘ajaib’ yang dicelupkan ke air.

Zasa kecil bahkan diajak ke Ustad MT Haryono di Yogyakarta dan rela antri berhari-hari demi mendapatkan pengobatan. Juga ke kegiatan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) di Mapolda NTT untuk didoakan oleh pendeta Gilbert Lumoindong.

“Saya memang Muslim tapi saya coba membawa ke acara KKR dengan harapan bisa didoakan dan anak saya bisa sembuh,” ujar Bambang saat ditemui di kediamannya, Senin (2/8/2021) didampingi anaknya.

Ipda Bambang pun harus cuti kerja selama satu bulan demi pengobatan anak gadisnya di tempat praktek dokter Hembing. Dari dokter Hembing, ia mendapat penjelasan kalau Zasa sebenarnya menderita tuna rungu yang berakibat ke tuna wicara dan ini sebagai takdir.

Ipda Bambang dan istri akhirnya pasrah serta iklas menerima kondisi ini. Mereka pun tak lelah mendampingi anak gadis mereka untuk diajari dan dirawat.

Gadis yang Aktif

Zasa tumbuh menjadi gadis yang sangat aktif dan bisa dikategorikan hiper saat beraktivitas. Ipda Bambang kemudian mengikutisertakan Zasa ke berbagai kegiatan olahraga guna mengurangi keaktifan Zasa.

“Awalnya Zasa bawaannya emosional dan seperti anak yang super aktif makanya kami siasati dengan mengikutkan Zasa ke berbagai kegiatan olahraga,” tandas Ipda Bambang.

Zasa pun mulai aktif di kegiatan renang, kempo dan kegiatan olahraga lainnya. Zasa pun disekolahkan di sekolah umum di SD St Maria Assumpta Kota Baru, Kota Kupang. Namun jenjang SMP dan SMA dijalani di sekolah luar biasa (SLB) Kasih KUpang yang khusus mendidik anak-anak berkebutuhan khusus.

zarah zafira
Zasa bersama timnya. (foto: istimewa)

Selama menjadi siswi SLB Kupang, Zasa menjadi atlet yang sering ikut kejuaraan. Ia pernah juara nasional pertandingan badminton dan sejumlah kejuaraan lain di berbagai cabang olahraga.

Tamat dari SLB Kasih Kupang, Ipda Bambang melanjutkan terapi bagi Zasa. Zasa pun dikirim ke Jakarta dan selama 3 tahun menjalani terapi dan latihan di sebuah lembaga milik Departemen Sosial RI.

“Biaya sekolah dan penginapan bukan menjadi alasan, asalkan Zasa bisa normal dan terbukti Zasa sudah bisa lancar berkomunikasi dan sudah tidak tergantung pada alat bantu dengar yang selama ini dipakai,” ujarnya.

Kekurangan Menjadi Berkah

Kepergian Zasa ke Jakarta rupanya membawa berkah. Ia pun bergabung dalam club futsal bersama rekan lainnya yang juga penyandang disabilitas.

Zasa dan 14 orang rekannya kemudian terpilih mengikuti ajang 3rd Asia pacific Deaf Futsal Championship 2019 di Thailand.

Dalam kejuaraan futsal tuna rungu Asia Pasific yang diikuti puluhan negara 15-24 Februari ini, Zasa menjadi kapten tim Indonesia. Mereka menjadi juara III di bawah negara Jepang dan Thailand.

Sesuai ketentuan juara I-III akan mengikuti World Deal Futsal Championship di Swiss bulan November 2019 lalu namun karena berbagai kendala dan pandemi covid 19 maka ajang ini urung dilakukan.

Pulang dari kejuaraan di Thailand, Zasa tidak kebagian bonus dari Pemprov DKI Jakarta karena dari 14 anggota tim futsal tersebut, hanya Zasa yang tidak ber KTP Jakarta sehingga bonus hanya diberikan kepada atlet yang ber KTP Jakarta. Namun Zasa tidak kurang hati malah terus berlatih.

“Saya bangga bisa bertanding di tingkat internasional bersama tim futsal putri Indonesia walau dengan persiapan minim tapi kami bisa juara III,” ujar Zasa saat ditemui di kediamannya, Senin (2/8/2021).

Zasa juga mengaku kalau keikut sertaannya hanya kebetulan karena ia sedang menjalani pendidikan dan latihan di Jakarta dan terpilih menjadi kapten tim asal Jakarta yang mewakili Indonesia ke kejuaraan tingkat Asia Pasifik ini.

Ia masih berharap agar jadwal kejuaraan dunia tetap digelar karena ia ingin membuktikan kemampuannya memberi yang terbaik bagi bangsa dan negara walau tergolong sebagai anak berkebutuhan khusus.

“Ke Jakarta awalnya untuk terapi dan berobat tapi ternyata terpilih menjadi anggota tim untuk kejuaraan di Thailand,” ujar Zasa yang sangat hobby dengan olahraga renang, kempo, bulutangkis dan futsal ini.

walau belum ada kepastian jadwal pertandingan tingkat dunia, namun Zasa dan teman yang berkebutuhan khusus masih giat berlatih futsal. Saat ini mereka tidak melanjutkan latihan karena pemberlakuan PPKM sehingga Zasa pun kembali ke Kupang untuk berlibur namun akan kembali ke Jakarta pekan depan guna melanjutkan latihan dan persiapan.

Ipda Bambang dan istrinya pun bangga dengan prestasi anak gadis mereka. “Anak berkebutuhan khusus memang susah ditangani namun kalau ditangani dengan baik maka akan menjadi anak yang berprestasi. Kita harus sabar menghadapi mereka,” ujar Bambang.

Zasa pun tertekad akan terus berlatih dan memberikan prestasi yang terbaik. “Saya akan buktikan kalau kami bisa memberikan yang terbaik,” ujar Zasa.

Saksikan video-video terbaru hanya di Channel Youtube TVDigtara. Jangan lupa, like comment and Subscribe

Zarah Zafira Zarah Zafira

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Imanuel Lodja
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru