Jumat, 29 Maret 2024

Ketika Kartini Minum Brandy, Rekam Jejak Indonesia Melawan Pandemi di Masa Lalu

- Senin, 26 Juli 2021 08:03 WIB
Ketika Kartini Minum Brandy, Rekam Jejak Indonesia Melawan Pandemi di Masa Lalu

digtara.com – Pandemi virus bukan saat ini saja terjadi. Satu abad lalu wabah kolera dan flu merupakan bagian tragedi dahsyat yang melanda dunia. Keadaan saat itu, tak kalah mencekamnya dibanding sebaran virus Covid-19 yang melanda dunia saat ini. Surat-surat Kartini hingga kisah kematian istri sultan Langkat merekam dahsyatnya tragedi itu.

Baca Juga:

“Sejumlah memori, catatan dan berita peristiwa seabad yang lalu itu, terus dikumpulkan oleh Rumah Sejarah Medan untuk disampaikan ke publik, sebagai bahan refleksi dan sumber inspirasi saat tragedi yang sama dalam bentuk lain (Covid-19) sedang melanda dunia saat ini,” ungkap Dr Phil Ichwan Azhari, MS, sejarawan dari Universitas Negeri Medan di akun facebooknya pada Sabtu (24/7/2021).

Baca: Fakta Lho! Orang Batak Pernah Divaksin Dokter Belanda saat Pandemi, dari Padangsidimpuan Hingga Pematangsiantar

Ichwan Azhari mengungkap satu catatan menarik berasal dari Kartini, sosok perempuan yang dikagumi karena pemikiran di surat-suratnya.

Perempuan yang disebut sebagai tokoh emansipasi itu, jelas Dr Ichwan, juga merekam pendemi yang melanda Jawa tahun 1901-1902.

“Keadaan mencekam yang menewaskan banyak orang itu juga melanda tempat tinggal Kartini dan catatan di suratnya merupakan kesaksian sejarah apa yang terjadi saat itu,” jelas Ketua Pusat Studi Sejarah dan Ilmu-Ilmu Sosial (Pussis) Unimed itu.

Dalam suratnya pada Nyonya Abendamon tanggal 30 September 1901 Kartini mencatat: “Kolera juga berjangkit di sini, tetapi berkat penanganannya yang baik oleh pemerintah, sampai sekarang sedikit korbannya”.

Makhluk Jahat

Tapi di Jepara itu ada virus lain yang menakutkan, yang disebut Kartini sebagai makhluk jahat. Kata Kartini, “Ada mahkluk jahat lain yang dengan mengerikan sekali menimbulkan banyak kerusakan disini: demam berbahaya yang telah menyebabkan beberapa kematian. Cuacanya juga sangat buruk– malam dingin, siang hari panas terik, angin kencang dan debu. Sekarang masa tidak sehat, dimana pun juga demikian.”

Virus yang disebut Kartini sebagai makhluk jahat itu merupakan virus yang melanda pulau Jawa saat itu.

Tujuh bulan setelah surat nya itu, Kartini melaporkan keadaan yang lebih buruk yang terjadi di Jepara.

Dalam surat nya kepada Nyonya Abendamon tanggal 8 April 1902 dia menyampaikan kabar memilukan:

“Nyonya barangkali telah membaca dalam surat-surat kabar bahwa kolera berjangkit lagi di daerah Japara, lebih-lebih di penjara banyak kurbannya.”

Lalu Kartini memberi kesaksian: “Dengan menggigil saya ingat kembali kepada tahun lalu, ketika penyakit itu di sini sangat merajalela- pada suatu saat kami dikelilingi rumah-rumah yang tercemar – tragedi-tragedi yang menyayat hati terjadi.”

Minum Brandy

Lalu Kartini sendiri dengan lingkungan orang orang yang terpapar, nyaris menjadi korban :

“Dan saya pun hampir saja akan terserang.”

Kartini brandy
Iklan brandy yang berkhasiat menyembutkan penyakit. (facebook/digtara.com)

Lalu bunda nya Kartini memberikan nya minuman untuk kesembuhan, ibunya memberikan : “… saya dengan brendi yang mengandung sari ramuan. Sekarang dapat juga orang mengatakan bahwa saya pernah mabuk sekali.”

Brendi atau brandy adalah salah satu jenis minuman beralkohol yang dibuat dari wine.

Apa pula khasiat minuman Brandy melawan virus atau menciptakan imunitas?

Dalam iklan minuman Brandy di surat kabar Deli Courant 29 Januari 1919 dinyatakan bahwa brandy merupakan minuman beralkohol yang berkhasiat menyembuhkan virus flu Spanyol. Brandy kata iklan terlampir ini, sudah direkomendasikan para dokter sebagai penyembuh pandemi yang mematikan itu.

Bundanya Kartini lakukan eksperimen menggabungkan minuman Barat dengan rempah Jawa. Bagi Bundanya, yang penting Kartini menjadi imun.

Virus Flu Spanyol Tewaskan Istri Sultan Langkat dan Serdang

Ichwan Azhari menulis, di Sumatera Timur, koran De Sumatera Post 11 November 1918 melaporkan tragedi virus Influenza yang menyebabkan kematian istri Sultan Langkat, Sultan Abdul Aziz (1893-1927).

tragedi pandemi di masa lalu kartini
Kematian istri sultan Langkat dan Istri Sultan Serdang diberitakan karena pandemi flu Spanyol. (Facebook/digtara.com)

Koran itu juga melaporkan putri Sultan Serdang wafat karena terpapar virus influenza. De Sumatera Post tidak menyebutkan nama putri itu, tapi yang pasti yang terpapar virus itu adalah putri Sultan Sulaiman Syariful Alam Shah ((1879-1946).

Berita de Sumatera Post ini sangat singkat, hanya berita kecil saja, satu kolom empat baris, untuk berita penting wafatnya keluarga Sultan karena pendemi yang mematikan. Pers Belanda terkesan menyepelekan berita penting ini.

Sayangnya tidak ada catatan harian atau surat seperti goresan yang ditulis Kartini tentang tragedi ini di Sumatera Timur.

“Virus Influenza itu saat ini dikenal dengan nama Flu Spanyol. Tapi koran koran masa itu menyebut nya beragam, terkadang disebut Influenza Rusia, Influenza Spanyol, dan Influenza Amerika (Koran 23. 7.1918 Sumatera Bode 23.7.1918),” tulis Ichwan.

Informasi tentang tragedi pandemi ini, jelas Ichwan Azhari terus dikumpulkan oleh Pusat Studi Humaniora LPPM UNIMED, memanfaatkan data yang ada di Museum Sejarah Pers Medan dan Rumah Sejarah Medan.

Sebuah seminar daring yang melibatkan ilmuwan dari kedokteran moderen sedang dirancang dan bahan-bahan yang dikumpulkan akan diterjemahkan dan dibagikan ke publik.

Bencana ini telah berlangsung seratus tahun yang lalu, kini kita mengalaminya, semoga kita yang ada, kuat bertahan.

“Termasuk saya yang menulis catatan ini yang baru saja selesai melakukan Isoman dan pulih. Tak minum brandy, tapi madu dan rempah, obat-obatan, vitamin, dan sinar matahari pagi,” ucap Dr Ichwan.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
:
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru